Tol Jagorawi dan Cipularang Raih Sertifikat Bintang Tiga

Dalam laman resmi iRAP yang dipublikasikan pada Kamis (25/02/2021), disebutkan bahwa pencapaian ini diperoleh setelah Perseroan mengikuti webinar penilaian jalan tol oleh iRAP pada Tahun 2019 silam.

Jasa Marga bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk melakukan penilaian jalan tol pertama di tanah air.

Melalui anak usahanya, PT Jasamarga Tollroad Maintenance melakukan survei di dua lokasi yakni, Tol Jagorawi dan Tol Cipularang. 

Secara rata-rata, baik Tol Jagorawi dan Cipularang mencapai target peringkat keselamatan bintang 3 atau "lebih baik" bagi pengguna.

Untuk Tol  Jagorawi sendiri, Jasa Marga mendapatkan peringkat bintang 4 oleh iRap berdasarkan tingkat keselamatan dan bintang 5 pada total panjang.

Sementara Tol Cipularang meraih bintang 4, baik berdasarkan tingkat keselamatan maupun total panjang jalan bebas hambatan itu.

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur merasa gembira atas pencapaian standar teknis yang didapatkan oleh perseroan.

“Ini adalah pencapaian perusahaan kami untuk memastikan jalan lebih aman berdasarkan Standar Global iRAP Bintang 3 atau (artinya) lebih baik demi keselamatan infrastruktur jalan," ucap Subakti menjawab Kompas.com, Sabtu (27/2/2021).

Selain itu, kata Subakti, Jasa Marga terus berupaya secara konsisten meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol.

"Dan kami sangat peduli terhadap safety (keamanan) sesuai patokan standar internasional," lanjut dia.

Subakti berharap, perolehan sertifikasi penilaian jalan tol ini menjadi awal berdirinya InaRAP sebagai sebuah kemitraan iRAP di Indonesia.

Sementara itu, CEO iRAP Rob McInerney mengucapkan selamat kepada Jasa Marga atas pencapaian tersebut.

"Pencapaian ini akan memberikan manfaat keselamatan bagi pelanggan mereka dan merupakan kontribusi signifikan untuk memenuhi target kinerja keselamatan jalan global yang lebih baik di seluruh dunia," ucap Rob.

Dengan capaian target ini, kata Rob, Indonesia berarti bisa menyelamatkan lebih dari 10.700 nyawa per tahun dengan keuntungan ekonomi sebesar 160 miliar miliar dollar AS atau setara Rp 2.292 triliun.