Dia mengaitkan itu dengan pola makan "junk food", dan dengan pengaruhnya sebagai influencer, Zhanna menggunakan media sosial untuk menyebarkan doktrin diet mentahnya.
"Saya makan makanan yang sederhana, meskipun saya memiliki banyak pengalaman sebagai koki makanan mentah. Saya senang membuat resep sendiri dan menginspirasi orang untuk makan lebih sehat," kata Zhanna.
Sayangnya, teman-temannya justru percaya bahwa pilihan makanan sehatnya itu sebagai penyebab kematiannya.
Menurut Healthline, meskipun diet makanan mentah dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, termasuk penurunan berat badan, peningkatan kesehatan jantung, dan risiko diabetes yang lebih rendah.
Tapi juga ada beberapa kerugian dari pola makan ini, terutama jika tidak direncanakan dengan baik.
Hal ini termasuk kekurangan kalsium dan Vitamin D, yang dibutuhkan untuk tulang yang kuat.
Ini juga dapat menyebabkan tingkat B12 yang tidak optimal, yang dapat menyebabkan anemia, kerusakan sistem saraf, kemandulan, dan, yang agak paradoks, penyakit jantung.
Sebuah studi yang diterbitkan awal bulan ini di Journal of Nutrition menemukan bahwa 100% partisipan yang menjalani pola makan vegan mentah mengonsumsi kurang dari 2,4 mcg vitamin B12 yang direkomendasikan per hari.
Terlepas dari potensi kerugian dari pola makan Zhanna, banyak pengikutnya yang menolak untuk percaya bahwa pilihan makannya menyebabkan kematiannya.
Mereka justru mengklaim bahwa ia terbunuh oleh bahan kimia dalam buah yang ia makan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.