Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Influencer Rusia Ini Berujung Deportasi dari Bali

Kompas.com - 18/05/2022, 11:39 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

KOMPAS.com- Seorang influencer Rusia dan suaminya dideportasi dari pulau Bali, Indonesia setelah mengunggah foto telanjang dirinya yang diambil di bawah pohon suci berusia 700 tahun.

Alina Fazleeva, influencer dengan 18.000 pengikut di Instagram, berpose telanjang di depan pohon beringin di kompleks kuil.

Aksinya itu diabadikan oleh suaminya, Andrey Fazleev dan diunggah di media sosialnya pada 1 Mei 2022.

Gambar itu menjadi viral dan memicu kemarahan masyarakat setempat setelah Niluh Djelantik, seorang perancang busana dan politisi terkemuka Bali.

Niluh mengunggah tangkapan layar yang meminta orang untuk melaporkan Alina ke otoritas imigrasi dan polisi.

Baca juga: Heboh Influencer Pelihara Harimau, Aksi Cinta Laura Adopsi Kucing Kampung Kembali Disorot

Atas tindakannya, pasangan Rusia tersebut dideportasi dari pulau Bali dan dilarang masuk kembali ke Bali setidaknya selama enam bulan.

"Mereka telah melakukan kegiatan yang membahayakan ketertiban umum dan tidak menghormati norma-norma setempat, sehingga mereka dikenakan sanksi deportasi. Nama mereka akan dimasukkan dalam daftar larangan masuk," kata Kepala Imigrasi Bali Jamaruli Manihuruk dikutip dari ABC.

Pepohonan dan fitur alam lainnya dianggap sebagai rumah para dewa dalam budaya Hindu Bali dan dianggap suci.

Sebagai informasi, pohon yang dipercaya berusia 700 tahun itu dikenal dengan nama Kayu Putih atau white wood, pohon raksasa yang ada di belakang Pura Babakan, di Tabanan, Bali.

Fazleeva yang kemudian menghapus unggahan itu membagikan foto lain yang menggambarkan dirinya sedang berdoa sambil berpakaian di pohon yang sama.

"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Bali dan Indonesia. Saya menyesali apa yang telah saya lakukan," tulisnya dalam bahasa Indonesia.

"Saya sangat malu, saya tidak bermaksud menyinggung Anda dengan cara apa pun, saya tidak tahu tempat ini," katanya.

Terlepas dari permintaan maafnya, Gubernur Bali, Wayan Koster, secara pribadi memerintahkan deportasinya.

"Jauh lebih penting untuk melestarikan budaya dan menghormati martabat Bali daripada menoleransi perilaku seperti itu untuk dolar turis," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com