JAKARTA, KOMPAS.com - Aster dan krisan merupakan dua dari banyak bunga yang populer di dunia.
Baik bunga aster dan krisan memiliki penampilan yang sama cantiknya dengan beragam warna yang indah.
Baca juga: 7 Arti Bunga Krisan Berdasarkan Warnanya
Banyak orang mengganggap bunga aster dan krisan sama lantaran penampilannya yang mirip, memiliki kuntum dengan banyak kelopak bunga mengelilinginya.
Ya, bunga aster dan krisan memang memiliki tampilan sama karena merupakan bagian dari keluarga Asteraceae.
Keluarga Ateraceae dulunya disebut Compositae dan merupakan bagian dari banyak tanaman hias pot, termasuk zinnias, dahlia, bunga daisy, dan marigold.
Meski demikian, bunga aster dan krisan berbeda, baik dari penampilan, perawatan, hingga asal usulnya.
Nah, dilansir dari House Digest dan Cleveland, Kamis (4/4/2024), berikut sejumlah perbedaan bunga aster dan krisan.
Baca juga: 8 Bunga yang Cocok Dekorasi Idul Fitri
Kepala bunga krisan sering dikeringkan dan digunakan utuh untuk membuat teh herbal yang lezat.
Dikutip dari Daves Garden, bunga krisan dibudidayakan di Tiongkok sejak abad ke-15 dan di Jepang sejak abad ke-8.
Krisan adalah bunga nasional Jepang dan seluruh parade serta festival berpusat di sekitar bunga yang indah ini.
Lebih dari 500 persilangan dikembangkan saat ini oleh Elmer D. Smith yang menamai sebagian besar persilangan tersebut.
Bunga krisan akhirnya mencapai Eropa pada 1600-an dan Amerika Serikat pada akhir 1800-an.
Baca juga: 5 Tanaman Bunga Terbaik untuk Ditanam di Kotak Jendela
Secara lokal, Yoder Brothers di Barberton mulai menanam bunga hampir 100 tahun yang lalu dan menjadi pemimpin internasional dalam budidaya tanaman krisan (dan aster).
Perusahaan Yoder Brothers akhirnya menjadi Aris Horticulture, Inc., yang masih berkantor pusat di Barberton, Afrika Selatan, dan merayakan sejarah ini dengan Festival Krisan Barberton tahunan, yang diadakan pada akhir pekan terakhir September.