JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai adalah salah satu tanaman hortikultura penting di Indonesia. Selain ditanam di lahan pertanian, Anda juga bisa menanam cabai di pot di pekarangan rumah untuk konsumsi sendiri.
Meskipun beberapa orang mungkin menganggap budidaya cabai tidak mudah, potensi masalah masih bisa muncul jika lingkungannya tidak ideal. Tanaman cabai tumbuh subur pada suhu antara 18 sampai 29 derajat celcius.
Suhu adalah salah satu faktor terpenting saat menanam cabai, dan Anda bisa menjaganya dengan menanam cabai di dalam pot.
Baca juga: Cara Menyimpan Cabai Dalam Kulkas agar Tahan Lama hingga 3 Bulan
Dikutip dari Balcony Garden Web, Rabu (8/3/2023), berikut beberapa tips menanam cabai di pot agar buahnya lebat.
Biji cabai membutuhkan kondisi khusus agar perkecambahan berhasil. Untuk mempercepat proses dan meningkatkan tingkat keberhasilan perkecambahan, coba gunakan tisu tebal.
Basahi tisu, masukkan biji lada ke dalamnya, dan masukkan semuanya ke dalam kantong plastik di tempat yang hangat, seperti bagian atas kulkas atau meja dapur.
Setelah benih mulai bertunas, tanam di pot terpisah.
Cabai membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan dan produktivitas yang optimal, karena profil rasa pedasnya bergantung padanya.
Baca juga: Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Cabai, Apa Saja?
Tanpa sinar matahari yang cukup, tanaman cabai mungkin menjadi kerdil dan kurang produktif.
Paprika tumbuh subur di bawah sinar matahari penuh dan membutuhkan sekitar 6 sampai 8 jam sinar matahari langsung setiap hari.
Hindari menyimpannya di tempat teduh, karena akan menghasilkan lebih sedikit paprika dengan sedikit atau tanpa rasa pedas.
Alih-alih menggunakan tanah kebun biasa untuk menanam paprika, sebaiknya ubah media tanam dengan kompos, lumut gambut, atau pupuk kandang.
Baca juga: 4 Penyebab Daun Cabai Rontok dan Cara Menanganinya
Campuran tanah yang ringan dan lapang bekerja paling baik, karena paprika tidak suka akarnya berdiri di air. Drainase yang baik adalah kuncinya, jadi pastikan tanahnya tidak terlalu berat atau padat.
Selain itu, pastikan tingkat keasaman atau pH tanah tetap antara 6,0 sampai 7,0.
Garam epsom adalah solusi ajaib yang harus Anda gunakan saat menanam cabai. Garam epsom adalah magnesium sulfat terhidrasi, mengandung 10 persen magnesium dan 13 persen sulfur.
Garam epsom membantu dalam pengembangan klorofil, dalam fotosintesis, dan meningkatkan pertumbuhan tanaman dan ketahanan terhadap penyakit.
Baca juga: Panduan Memangkas Tanaman Cabai dan Manfaatnya
Penggunaan garam epsom mengurangi pertumbuhan yang lambat, membuat tanaman cabai lebih sehat, lebih subur, dan lebih hijau dari sebelumnya karena peningkatan produksi klorofil, serta menghasilkan buah yang lebih besar dan lebih enak.
Tambahkan 1 sendok makan garam epsom ke dalam satu galon air dan tuangkan di sekitar pangkal tanaman cabai. Lakukan ini secara rutin setiap empat sampai lima minggu sekali dan saksikan tanaman tumbuh subur.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh University of California, AS tingkat nitrogen yang lebih tinggi tampaknya mendorong produktivitas yang lebih tinggi dan peningkatan rasa pedas pada buah cabai.
Cara terbaik untuk membunuh tanaman cabai adalah dengan menyiraminya setiap hari. Biarkan bagian atas tanah menjadi kering sebelum disiram lagi.
Baca juga: 4 Penyebab Daun Cabai Rontok dan Cara Menanganinya
Ini membantu akar tanaman tumbuh lebih dalam, yang membuatnya lebih tahan terhadap kekeringan. Selain itu, hindari menumpahkan air pada dedaunan agar aman dari potensi penyakit.
Pemulsaan dapat menjadi cara yang efektif untuk mencegah pertumbuhan gulma dan meminimalkan hilangnya kelembapan dari permukaan tanah, yang sangat penting untuk pertumbuhan lada yang optimal.
Cara terbaik untuk mulsa tanaman lada adalah dengan menggunakan lapisan mulsa organik 2 sampai 3 inci seperti jerami, serpihan kayu, atau kompos.
Pastikan untuk menjauhkan mulsa dari batang tanaman, karena dapat menyebabkan pembusukan.
Baca juga: Teknik Pemupukan Cabai Rawit ala Petani agar Berbuah Lebat
Salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai adalah melalui penanaman tanaman pendamping. Berikut beberapa tanaman pendamping untuk tanaman cabai
Bayam: Tumbuh dengan mudah di samping paprika dan membantu mengusir hama.
Wortel: Wortel dan cabai menjadi duet penanaman pendamping yang hebat. Wortel menarik serangga pemangsa yang bermanfaat yang dapat membantu menjauhkan hama dari tanaman cabai.
Bawang: Tanaman bawang membantu menangkal hama dari tanaman cabai.
Baca juga: Simak, Cara Menangani Penyakit Patek pada Tanaman Cabai
Kemangi: Kemangi adalah pendamping yang baik untuk tanaman lada karena membantu mengusir beberapa hama dan juga dapat menambah rasa pada masakan yang dibuat dengan cabai.
Marigold: Marigold adalah pendamping yang baik untuk tanaman cabai karena membantu mengusir nematoda dan hama lainnya.
Bawang putih: Dapat ditanam di dekat tanaman cabai untuk mengusir hama dan juga menambah rasa untuk hidangan yang dibuat dengan cabai.
Untuk mengetahui ciri-ciri cabai siap dipanen, carilah tanda-tanda kematangannya, seperti perubahan warna dari hijau menjadi merah, kuning, jingga, atau warna lain tergantung varietasnya.
Tanda-tanda kematangan lainnya termasuk tekstur yang mengkilap atau seperti lilin dan aroma yang harum. Cabai yang siap panen akan keras saat diperas.
Cabai biasanya siap panen sekitar 60 hingga 90 hari setelah tanam, tergantung varietasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.