Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/12/2022, 09:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hidroponik adalah salah satu metode budidaya tanaman dengan memanfaatkan air, tanpa menggunakan media tanah. Sistem hidroponik menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Minggu (18/12/2022), budidaya tanaman dengan sistem hidroponik mulai menjadi tren untuk wilayah perkotaan, terutama di rumah yang memiliki halaman sempit.

Bahkan, bila di rumah hanya ada ruangan di atas bangunan memungkinkan untuk menanam sayuran dengan sistem hidroponik.

Baca juga: Cara Menanam Kangkung Hidroponik, Bisa Dilakukan di Halaman Rumah

Ilustrasi hidroponik sistem rakit apungPixabay/41330 Ilustrasi hidroponik sistem rakit apung

Ada banyak tanaman yang bisa ditanam dengan menggunakan sistem hidroponik, mulai dari tanaman kecil hingga besar. Namun, di Indonesia sistem hidroponik lebih banyak dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tanaman sayuran hijau seperti pakcoy, sawi, selada, kailan, dan lainnya.

Menanam sayuran dengan sistem hidroponik tidak begitu merepotkan karena sayuran yang ditanam bisa tumbuh dengan baik tanpa diganggu cacing. Namun demikian, tetap harus dilakukan perawatan untuk hasil yang maksimal.

Merawat tanaman hidroponik harus dilakukan dengan baik dan benar agar bisa mendapatkan tanaman yang sehat dan dapat tumbuh dengan baik.

Berikut cara merawat tanaman hidroponik yang benar.

Baca juga: Cara Menanam Tanaman Cepat Panen dengan Hidroponik Sistem Wick

1. Pengecekan kondisi air

Pengecekan kondisi air di bak penampungan dengan cara sebagai berikut. Pertama, pastikan selalu air yang tersedia dalam kondisi bersih.

Untuk menjaga kebersihan, disarankan untuk menganti air minimal empat hari sekali. Selain itu, wadah penampungan sebaiknya menggunakan wadah bening atau transparan, sehingga lebih mudah mengamati kondisi dan ketersediaan air.

Ilustrasi tanaman hidroponik.Dok. Shutterstock/Foodiesty12 Ilustrasi tanaman hidroponik.

Pada sistem hidroponik fertigasi sebaiknya tidak membiarkan air selama berhari-hari dan rutin menganti air setiap satu hingga dua hari sekali.

Jangan isi penampungan secara penuh. Idealnya isi setengah atau tiga perempat bagian saja agar saat di kuras tidak terlalu banyak yang terbuang.

Baca juga: 7 Cara Menanam Cabai dengan Sistem Hidroponik

2. Cek kondisi larutan nutrisi

Poin penting kedua yang harus diperhatikan dalam merawat tanaman hidroponik adalah ketersediaan larutan nutrisi. Selain tidak dapat menyediakan air, media yang digunakan juga tidak mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mengontrol dan mengecek kondisi dan ketersediaan larutan nutrisi. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

Cek ketersediaan larutan nutrisi setiap harinya. Setiap tiga hari sekali, ganti larutan nutrisi dengan yang baru.

Periksa apakah ada saluran pada larutan nutrisi yang macet atau tersumbat. Pemberian dosis larutan nutrisi diberikan secara bertahap.

Baca juga: Cara Menanam Tanaman Secara Hidroponik dengan Sistem Wick untuk Pemula

Gunakan air yang bersih untuk mencapur dengan larutan nutrisi. Pastikan nutrisi yang digunakan tidak dalam masa kadaluwarsa.

3. Bersihkan wadah media tanam dan larutan nutrisi

Wadah media yang transparan akan sangat rentan untuk ditumbuhi lumut,nsehingga harus melakukan pembersihan wadah dengan cara sebagai berikut.

Pertama, keluarkan sisa larutan nutrisi yang ada. Bersihkan bagian yang mulai ditumbuhi lumut dengan menggunaka air bersih dan air mengalir.

Tanaman strawberry yang ditanam menggunakan wadah batalan plastik atau karungSHUTTERSTOCK/MILAN SOMMER Tanaman strawberry yang ditanam menggunakan wadah batalan plastik atau karung

Rendam wadah dalam air bersih atau alkohol. Isi kembali dengan larutan nutrisi.

Baca juga: 6 Sistem Hidroponik yang Perlu Diketahui Sebelum Memulai Berkebun

Lakukan hal ini secara rutin setiap satu hingga dua minggu sekali. Jangan sampai menunggu lumut memenuhi wadah karena akan berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman.

4. Jaga sanitasi lingkungan

Sanitasi lingkungan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam merawat tanaman hidroponik, karena lingkungan yang bersih akan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.

Pada lingkungan yang bersih, hama penyakit akan enggam tumbuh dan berkembang. Sebaliknya, lingkungan yang kotor dan lembap akan membuat peluang tanaman terserang hama dan penyakit lebih tinggi.

Untuk menjaga sanitasi lingkungan, yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

Baca juga: Keuntungan dan Kelebihan Menanam Tanaman dengan Metode Hidroponik

Bersihkan rumput-rumput liar yang ada di sekitar tempat tanam. Jangan biarkan sampah memenuhi lokasi tanam.

Buang sampah dari pemangkasan bagian tanaman dan jauhkan dari tanaman yang sehat. Cek selalu intensitas cahaya yang masuk, jangan sampai cahaya matahari terhalang dan membuat lingkungan lembap.

Setiap satu bulan sekali, usahakan untuk melakukan penyemprotan menggunakan pestisida (insektisida dan fungisida) di sekitar lingkungan tumbuh.

5. Cek kondisi tanaman secara berkala

Amati kondisi tanaman secara berkala merupakan poin terpenting dalam merawat tanaman hidroponik. Dengan melakukan pengecekan secara intensif, Anda bisa mengetahui apa yang terjadi pada tanaman.

Ilustrasi panen sayuran hidroponik. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi panen sayuran hidroponik.

Sebab, jika terserang hama atau penyakit atau bahkan kekurangan larutan nutrisi, tanaman menunjukkan gejala seperti daun menguning, kering, dan gejala lainnya.

Baca juga: Metode Hidroponik, Solusi Berkebun di Lahan Sempit Perkotaan

6. Cek kondisi media tanam

Kondisi media tanam juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan tanaman. Oleh karena itu, selalu cek kondisi media tanam.

Jika memang sudah tidak layak maka Anda sebaiknya segera mengganti media tanam yang baru. Selain itu, tidak disarankan menggunakan media tanam bekas yang telah digunakan.

Sebab, dikhawatirkan media lama yang digunakan kembali tanpa proses sterilisasi dapat membawa inang hama dan penyakit yang akan berbahaya bagi pertumbuhan tanaman.

7. Buang dan jauhkan tanaman yang sakit dari tanaman yang sehat

Intensitas serangan hama dan penyakit dapat menimbulkan keadaan kritis pada tanaman, bahkan tanaman bisa mati karenanya. Oleh karena itu, jika menemukan tanaman yang terkena serangan hama atau penyakit.

Baca juga: Langkah Menyemai Benih Pakcoy untuk Ditanam secara Hidroponik

Segera cabut, buang dan jauhkan dari tanaman yang sehat. Cara terbaik adalah dengan membakarnya agar tidak berpengaruh ke tanaman yang sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com