Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Manfaat Sterilisasi Kucing Betina dan Jantan

Kompas.com - 01/12/2022, 14:35 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa orang memutuskan untuk tidak melakukan sterilisasi kucing peliharaan mereka karena ingin mendapatkan anak kucing yang menggemaskan.

Di samping itu, biaya sterilisasi kucing terbilang cukup mahal, terutama kucing betina karena prosedurnya lebih sulit daripada kucing jantan.

Baca juga: Kapan Harus Steril Kucing Betina Setelah Melahirkan?

Namun, dikutip dari Preventive Vet, Kamis (1/12/2022), dokter hewan Lisa Goldstein menuliskan bahwa sterilisasi kucing peliharaan menawarkan beragam manfaat kesehatan bagi sahabat bulu.

“Baru-baru ini, muncul kontroversi tentang pro dan kontra medis serta kapan dan mengapa harus sterilisasi seekor anjing. Jenis kontroversi ini tidak umum terjadi pada kucing,” terangnya.

Menurut Goldstein, tidak ada alasan medis untuk tidak melakukan sterilisasi kucing. Steril kucing tidak akan membuat sahabat bulu menjadi malas atau mengalami masalah kencing.

Sterilisasi kucing betina mengacu pada pengangkatan rahim dan ovarium, yang secara teknis disebut ovariohysterectomy. Hal ini dapat mencegah kucing bereproduksi. Artinya, tidak akan mengalami siklus birahi.

Selama operasi, kucing akan dibius selama 15-45 menit dan ditangani dokter hewan. Setelah operasi, kucing betina perlu istirahat seama 10-14 hari dan sayatan operasi akan segera sembuh.

Nah, berikut sejumlah manfaat sterilisasi kucing betina dan jantan. 

Baca juga: Ingin Sterilisasi Kucing? Simak Dulu Perawatan Sebelum dan Sesudahnya 

Manfaat sterlisasi kucing betina 

  • Tidak ada anak kucing yang tidak diinginkan

Ilustrasi kucing Bengal biru.Shutterstock/Kutikova Ekaterina Ilustrasi kucing Bengal biru.

Manfaat paling jelas dari sterilisasi kucing betina adalah tidak bisa hamil. Perlu diketahui, kucing betina dapat menghasilkan banyak anak kucing dalam setahun. Rata-rata kucing betina bisa melahirkan sekitar empat hingga enam anak kucing setiap hamil.

Sterilisasi sangat membantu mengurangi jumlah kucing dan anak kucing di tempat penampungan. Ini juga mengurangi jumlah kucing yang dieutanasia akibat kelebihan populasi. Lebih lanjut, kehamilan dan kelahiran memiliki risiko tersendiri. Seekor kucing mungkin mengalami kesulitan persalinan dan perlu operasi caesar.

Baca juga: Alasan Kucing Menjadi Lebih Gemuk Setelah Sterilisasi

  • Menjadi lebih tenang

Kucing yang telah disteril juga akan menjadi lebih tenang karena tidak birahi. Ketika birahi, mereka ingin kawin dengan kucing jantan. Biasanya, siklus birahi berlangsung selama enam hari.

Kucing betina mungkin mengeluarkan darah dari vulvanya, menjadi sangat vokal dan menuntut, serta mengundang setiap kucing jantan di sekitar rumah untuk mengunjunginya.

Tentunya, ini bisa sangat mengganggu jika memiliki banyak kucing di rumah karena beberapa kucing bisa bereaksi agresif ketika melihat kucing lain di luar rumah.

Kucing mulai spraying atau menyemprotkan urine di ruman untuk menandakan wilayah kekuasaannya. Hal ini dapat menimbulkan stres dan menyebabkan masalah perilaku lain seperti terlalu vokal, bahkan berkelahi dengan kucing di dalam atau di luar rumah.

Baca juga: Ragam Alasan Mengapa Kucing Perlu Disteril

  • Kesehatan lebih baik

Ilustrasi kucing British Longhair.SHUTTERSTOCK / Rutina Ilustrasi kucing British Longhair.

Ketika disteril sebelum usia enam bulan, menurunkan risiko kucing betina terkena kanker payudara sebanyak 91 persen. Jika dilakukan antara tujuh sampai 12 bulan, risikonya berkurang sebesar 86 persen.

Sedangkan sterilisasi kucing yang dilakukna di usia satu hingga dua tahun hanya mengurangi risiko sebesar 11 persen dan tidak ada manfaat yang terlihat jika sterilisasi dilakukan setelah kucing berusia dua tahun.

Selain menurunkan risiko kanker payudara, sterilisasi kucing betina juga dapat mencegah infeksi pyometra, yakni kondisi ketika rahim dipenuhi nanah. Operasi yang mengancam jiwa dan darurat harus dilakukan untuk mengangkat rahim. 

Baca juga: 5 Cara Membiakkan Kucing Persia 

Manfaat sterilisasi kucing jantan

tanda-tanda kucing mengalami masalah mentalPIXABAY /Becka Hernz tanda-tanda kucing mengalami masalah mental

Pada kucing jantan, sterilisasi mengacu pada pengangkatan testis melalui sayatan kecil pada skrotumnya. Prosedur biasanya sangat cepat dan kucing hanya dibius selama 15-30 menit.

Proses sterilisasi biasanya hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja. Biasanya, kucing jantan sembuh dalam beberapa hari. Namun, kucing tetap perlu istirahat sekitar tujuh sampai 10 hari. Berikut manfaat sterilisasi kucing jantan.

  • Tidak ada anak kucing yang tidak diinginkan

Kucing jantan yang belum disteril dapat kawin beberapa kali dalam sebulan, bahkan beberapa kali sehari. Tentunya, ini dapat berujung pada puluhan kelahiran anak kucing dalam sebulan.

Kucing jantan akan terus-menerus mencari kucing betina yang sedang birahi karena dorongan insting untuk bereproduksi yang tertanam dalam otaknya.

Hal tersebut dapat berkontribusi pada masalah kelebihan populasi kucing serta tempat penampungan yang terlalu padat. 

Baca juga: Seputar Kucing Keguguran, dari Penyebab, Gejala, hingga Cara Mencegah

  • Berkurangnya masalah medis

Ilustrasi Hari Kucing Sedunia 8 AgustusShutterstock/Mike Pellinni Ilustrasi Hari Kucing Sedunia 8 Agustus

Kucing jantan yang belum disteril, terutama yang hidup di luar rumah, memiiki rentang hidup rata-rata hanya dua tahun karena  cenderung berkeliaran lebih jauh dari rumahnya.

Dengan sterilisasi ini dapat mengurangi keinginan kucing jantan berkeliaran hingga 90 persen, yang akhirnya mengurangi risiko tertabrak mobil atau mengalami cedera lainnya.

Berkeliaran dilakukan kucing jantan tak lain untuk mencari kucing betina serta melawan kucing jantan lainnya guna membangun dominasi. 

Masalah medis dari berkelahi dapat menyebabkan abses, luka gigitan, dan laserasi yang membutuhkan perawatan dokter hewan.

Lebih lanjut, perkelahian adalah salah satu cara paling umum kucing tertular dua penyakit mematikan, yakni Feline Immunodeficiency Virus (FIV) dan Feline Leukimia (FELV). Dua penyakit ini dapat ditularkan melalui cairan tubuh seperti darah dan air liur.

Sama denga kucing betina, sterilisasi kucing jantan juga mengurangi risiko kanker reproduksi, yakni kanker testis, lantaran organ ini telah diangkat.

Baca juga: Kucing Jantan Sudah Disteril, Kenapa Masih Suka Spraying?

  • Mengurangi masalah perilaku 

Kucing jantan yang masih utuh akan menandai wilayahnya dengan spraying di rumah, di sekitar rumah, bahkan di semak-semak.

Urine kucing yang belum disteril memiliki aroma sangat menyengat. Ini dapat menarik perhatian kucing jantan lainnya dan memperburuk perilaku penandaan wilayah.

Ketika disteril, bau urine kucing jantan tidak sekuat sebelumnya dan keinginannya untuk menandai wilayah juga lebih rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com