Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2022, 19:45 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber Cuteness

Ia menemukan, anjing dan kucing sama-sama menunjukkan keterampilan komunikasi antarspesies yang mengarah pada peningkatan kerja sama satu sama lain ketika tinggal bersama.

Lebih lanjut, Manchetti menyimpulkan, baik kucing maupun anjing, berkomunikasi satu sama lain melalui postur tubuh, ekspresi wajah, dan vokalisasi.

Dengan kata lain, anjing memahami kucing. Namun, pemahamannya berbeda dari dua manusia yang berbicara dengan bahasa yang sama dan saling memahami.

Baca juga: Bisakah Kucing Mengingat Tempat Tinggalnya?

Anjing berpikir bisa berteman dengan kucing

Ilustrasi anjing dan kucingShutterstock/Chendongshan Ilustrasi anjing dan kucing

Sebuah studi klasik bertajuk “The Escape Drive in Domestic Cats and the Dog and Cat Relationship” pada 1952 yang dilakukan H. Spurway menemukan anjing dan kucing bisa saling terikat lantaran keduanya benar-benar memenuhi naluri yang sangat ditekan satu sama lain.

Menurut Spurway, di kota-kota di Eropa dan Amerika, kucing dan anjing membentuk kesamaan, yakni kucing memberi rangsangan yang melepaskan naluri mengejar dari anjing. 

Sementara itu, anjing memberikan rangsangan yang melepaskan naluri untuk kabur dari kucing. Walhasil, keduanya saling memuaskan dorongan tersebut.

Ternyata, ketika anjing mengejar kucing di sekitar rumah, ini bukan hanya dilakukan untuk berolahraga, tapi juga mendukung kesehatan mental satu sama lain dengan memicu naluri tersebut.

Baca juga: 6 Jenis Anjing Spitz Paling Terkenal di Dunia, Apa Saja?

Ada beberapa hal yang anjing pikirkan tentang kucing, yakni komunikasi nonverbal yang disinyalkan kucing dan dipahami mereka serta anjing terpicu oleh gerakan kucing berlari dan akan mengejarnya.

Selain itu, anjing berpikir bahwa kucing dapat memenuhi insting mengejar dan bisa membedakan dirinya dengan kucing. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com