JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing terkenal dengan sikapnya yang sering tertidur dan terlihat sangat santai.
Namun, ketika kucing ditemukan lebih banyak berbaring dan mengantuk daripada biasanya, ini bisa menunjukkan tanda-tanda kelesuan. Lantas, apakah ini berbahaya?
Baca juga: 5 Penyebab Kucing Rumahan Bisa Terkena Kutu
Dilansir dari PetMD, Kamis (27/10/2022), kelesuan dapat didefinisikan sebagai penurunan abnormal pada tingkat aktivitas dan kewaspadaan kucing.
Sederhananya, kelesuan adalah ketika kucing lebih lesu dan merasa tidak enak badan. Dalam banyak kasus, kelesuan adalah cara tubuh menghemat energi untuk melawan penyakit atau sembuh dari cedera.
Kelelahan adalah keadaan sementara yang hilang dengan istirahat atau tidur. Jika bangun terlalu malam, Anda akan merasa lelah keesokan harinya, tetapi akan merasa baik-baik saja setelahtidur lebih lama.
Baca juga: Seberapa Sering Kucing Buang Air Besar dalam Sehari?
Namun, hal ini tidak berlaku untuk kelesuan. Kucing yang lesu sering kali tidur lebih lama dari biasanya, tetapi kelesuan tetap ada, kecuali jika masalah mendasarnya diatasi.
Secara teknis, ada beberapa penyebab kelesuan pada kucing. Misalnya, kucing yang baru saja divaksinasi sering lesu.
Hal ini terjadi karena respon imun yang dihasilkan vaksin dapat membuat kucing merasa lelah, pegal, dan umumnya tidak sehat. Selain itu, banyak penyakit yang dapat membuat kucing lesu.
Namun, anak kucing yang sehat tidak pernah lesu. Mereka cenderung sepenuhnya aktif. Seiring bertambahnya usia, anak kucing sering menghabiskan lebih banyak waktu diam dan mengamati dunia di sekitar mereka (atau tidur siang).
Namun, hal ini bukan kelesuan, melainkan pertumbuhan. Kucing senior mungkin sedikit melambat, tetapi perubahan ekstrem atau tiba-tiba biasanya merupakan tanda masalah kesehatan.
Baca juga: 5 Cara Membuat Kotak Pasir Kucing Tak Berbau
1. Infeksi: Melawan bakteri, virus, atau patogen lain membutuhkan banyak energi.
2. Vaksinasi: Kucing mungkin lesu selama satu atau dua hari karena sistem kekebalan tubuh merespons vaksinasi.
3. Nyeri: Sulit bagi kucing untuk bergerak atau tertarik pada banyak hal jika mereka mengalami nyeri sedang hingga parah.
Baca juga: Seberapa Sering Kucing Buang Air Besar dalam Sehari?
4. Cedera traumatis: Trauma yang signifikan menyebabkan rasa sakit dan penyembuhan membutuhkan energi ekstra.
5. Hipoglikemia (gula darah rendah): Glukosa (sejenis gula) diperlukan untuk bahan bakar sel dalam tubuh kucing, terutama di otak.
6. Anemia (jumlah sel darah merah rendah): Tubuh kucing membutuhkan oksigen yang dibawa sel darah merah untuk menghasilkan energi.
6. Penyakit jantung: Jantung yang tidak memompa secara normal tidak dapat menggerakkan darah ke seluruh tubuh dengan baik sehingga membua tubuh lesu.
Baca juga: 5 Cara Membuat Kotak Pasir Kucing Tak Berbau
7. Kondisi pernapasan: Apa pun yang menghalangi kemampuan paru-paru memindahkan oksigen ke dalam aliran darah dapat menyebabkan kelesuan pada kucing.
8. Penyakit hati dan ginjal: Produk limbah menumpuk ketika organ-organ ini gagal, yang mengganggu proses kimia normal dan membuat kucing merasa tidak enak.
9. Kelainan hormonal (misalnya, diabetes): Tingkat hormon yang tidak normal mengubah proses fisiologis di seluruh tubuh yang dapat membuat kucing merasa sakit.
Hubungi dokter hewan segera jika kucing Anda sangat lesu atau jika kelesuan mereka terjadi bersamaan dengan gejala serius lainnya seperti kesulitan bernapas atau muntah parah atau diare.
Baca juga: 7 Fakta Kucing British Longhair, Diciptakan Tidak Sengaja
Kelesuan adalah tanda klinis yang sangat tidak spesifik. Hal ini terlihat pada hampir setiap masalah kesehatan yang bisa dialami kucing. Berikut gejala kelesuan yang dialami kucing:
1. Kelesuan dan air liur: Penyakit atau cedera yang mempengaruhi mulut adalah penyebab umum air liur dan menyebabkan kelesuan.
2. Lesu dan muntah: Muntah terlihat dengan masalah yang secara langsung mempengaruhi saluran pencernaan (penyakit radang usus, misalnya) dan penyakit metabolik seperti diabetes atau gagal ginjal.
Baca juga: 8 Tips untuk Membuat Kucing Menyukaimu
3. Lesu dan tidak makan atau minum: Seperti halnya lesu, tidak makan atau minum dengan baik adalah tanda klinis nonspesifik yang terlihat pada banyak penyakit kucing.
4. Lesu dan turun berat badan: Nafsu makan yang buruk dapat menyebabkan penurunan berat badan, bahkan penyakit seperti hipertiroidisme atau diabetes jika kucing Anda makan dengan baik.
5. Lesu dan lemah: Kucing yang goyah bisa jadi menderita masalah neurologis atau penyakit metabolik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.