Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2022, 14:40 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbeda dengan manusia, hewan peliharaan seperti kucing berkomunikasi melalui nonverbal, salah satunya gerakan ekor. 

Kucing mengekspresikan emosi atau perasaan mereka pada ekornya. Mulai dari, menepuk-nepuk bagian belakangnya dengan lembut saat tidur siang, memukul-mukulnya saat tegang, serta menahan ekornya dengan kaku dan tinggi saa merasa agresif. 

Baca juga: 5 Sifat Kucing Himalaya, Ketahui Sebelum Mengadopsinya

Penyebab ekor kucing mengembang tak lain karena merasa ketakutan. Dalam beberapa situasi menakutkan, seperti dikejutkan mentimun, ekor kucing akan mengembang, bahkan hampir dua kali volumenya saat pemiliknya mendesis, melengkungkan punggungnya, dan meratakan telinganya.

Lantas, apa arti ekor kucing mengembang dan bagaimana hal itu terjadi?

Mikel Delgado, konsultan perilaku kucing bersertifikat yang mempelajari perilaku hewan dan hubungan manusia-hewan peliharaan sebagai mahasiswa PhD di University of California, Berkeley, Amerika Serikat (AS), mengatakan kucing mengembangkan ekornya pada dasarnya berusaha membuat diri mereka terlihat sebesar mungkin karena mendeteksi ancaman di lingkungannya.  

Baca juga: Arti Kunjungan Kucing Liar ke Rumah dan Hal yang Harus Dilakukan

Ilustrasi kucing Persia.Shutterstock/Cattrall Ilustrasi kucing Persia.
"Ancaman itu bisa berupa seekor anjing besar yang mendekat atau suara kecil yang tidak terduga," ucap Dalgado kepada Mental Floss, Senin (24/10/2022). 

Bahkan, kata Delgado, jika kucing secara teknis tidak dalam bahaya nyata, itu masih terhubung secara biologis untuk menyerang saat itu juga.

Ekor yang mengembang besar adalah bahasa tubuh kucing yang refleksif untuk memberi tahu  dan menakuti ancaman tersebut agar tidak ingin main-main dengannya. 

Baca juga: Ketahui, Ini 4 Arti Gerakan Ekor Kucing

Ekor kucing mengembang terjadi ketika otot-otot pada kulitnya, yakni pangkal rambut berada, berkontraksi sebagai respons terhadap sinyal hormon dari sistem stres atau sistem saraf simpatik.

Terkadang bulu-bulu pada punggung kucing juga ikut mengembang bersamaan dengan ekornya. Konon, tidak semua kucing mengembangkan ekornya ketika situasi mengejutkan menyerang.

Selain kucing, Delgado menjelaskan bahwa hewan lain juga mengalami piloereksi, demikian istilah teknisnya. 

Baca juga: 11 Arti Gerakan Ekor Kucing yang Menggambarkan Suasana Hatinya

Sebagai contoh, beberapa burung mengembangkan bulunya ketika menghadapi musuh atau ancaman. “Saya pikir ini adalah respons universal di antara hewan untuk mencoba keluar dari situasi (yang berpotensi berbahaya)."

Delgado memperingatkan untuk menjauhi ketika mendapati kucing yang mengembangkan ekornya atau hewan lain yang mengembangkan bulunya. Sebab, hal ini bisa menyebabkan Anda terluka, bahkan cedera yang fatal.

Belum lagi, kebanyakan hewan mencoba mencari cara menakut-nakuti hewan lain tanpa benar-benar berkelahi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com