Ia melanjutkan, mikrobioma usus yang sehat berperan dalam menghasilkan gerakan usus yang normal, serta kesehatan secara keseluruhan dan pencegahan penyakit.
Melakukan pemeriksaan pada kotoran kucing sangat penting. Sebab, ujar Medical Director di Pawp bernama Yui Shapard, mereka dapat memberi tahu banyak hal tentang kesehatan kucing.
Idealnya, kotoran tinja kucing harus berwarna coklat tua hingga sedang, berbentuk seperti batang kayu, dan berbentuk tetapi tidak terlalu keras atau terlalu kering.
Sebagai contoh, kucing yang sembelit akan mengeluarkan tinja berbentuk gumpalan kental, tersegmentasi, atau keras.
Sementara kucing normal, tinjanya akan berwarna coklat, halus, dan panjang seperti ular, atau dengan beberapa retakan di permukaannya. Mereka memiliki bau yang ringan, tetapi tidak terlalu bau.
Baca juga: Mengapa Kucing Mengubur Kotorannya Setelah Buang Air Besar?
Nah, untuk kucing yang mengalami permasalahan, kotorannya terlihat encer dan dapat terlihat seperti gumpalan lunak, atau cair tanpa potongan padat.
Shapard menambahkan, tinja yang berlendir atau berwarna tidak biasa, seperti coklat, hijau, merah, hitam, atau putih, memerlukan pemantauan dan pemeriksaan dari dokter hewan.
Kucing yang mengalami konstipasi akan terlihat berusaha keras untuk mengeluarkan tinja, muntah usai mencoba untuk buang air besar, atau kotorannya keras atau sangat kecil dengan ukuran kurang dari beberapa inci.