Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seberapa Sering Kucing Buang Air Besar dalam Sehari?

JAKARTA, KOMPAS.com – Buang air besar adalah kegiatan yang dilakukan oleh semua makhluk hidup, termasuk kucing peliharaan.

Jika kamu memelihara kucing, mungkin kamu sering melihat sahabat bulu mengunjungi kotak pasirnya untuk membuang tinja beberapa kali dalam sehari.

Akan tetapi, seberapa sering kucing seharusnya buang air besar dalam sehari? Apakah satu kali sehari saja sudah cukup, atau sebaiknya kucing buah air besar lebih dari dua kali dalam sehari?

Juru bicara Solid Gold Carling Matejka menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang berperan dalam pencernaan kucing.

Dengan kata lain, tidak ada angka pasti terkait seberapa sering kucing buang air besar dalam sehari, seperti dilansir Daily Paws.

Biasanya, kucing akan buang air besar sekali hingga dua kali sehari, kata Matejka.

Frekuensi buang air besar pada kucing yang sehat

Kucing yang sehat buang air besar sekitar satu hingga dua kali sehari setelah sekitar 12 sampai 20 jam perjalanan makanan melalui saluran pencernaan.

Akan tetapi, jumlah waktu yang dibutuhkan bagi makanan kucing untuk berpindah dari mangkuk ke kotak pasir, dan berapa kali kucing menggunakan kotak pasir, tergantung pada beberapa faktor, yakni sebagai berikut.

  • Makanan

Mulai dari kibble dan makanan basah hingga makanan mentah, apa yang dimakan kucing berdampak pada seberapa sering mereka buan gair besar.

“Makanan kibble kering tinggi karbohidrat menghasilkan lebih banyak pergerakan usus,” ucap Matejka.

Makanan basah dan mentah memiliki rasio dicerna yang lebih tinggi. Artinya, kucing akan lebih sedikit buang air besar daripada kucing yang diberi makan kibble. Lalu, makanan apa pun yang rendah serat dapat membuat pergerakan usus yang lebih jarang.

  • Stres

Pindah rumah, memperkenalkan anggota keluarga baru, atau bahkan pergi ke dokter hewan, dapat merusak rutinitas kamar mandi kucing, terutama pada kucing yang gelisah.

  • Parasit

Parasit pencernaan mengiritasi saluran pencernaan, sehingga menyebabkan tinja bergerak terlalu cepat atau membuat kucing diare. Terkait hal ini, waspadai cacing di kotoran kucingmu.

  • Alergi dan intolerasi makanan

Penyebab lain dari tinja kucing yang encer adalah alergi makanan dan intoleransi makanan. Keduanya dapat mengganggu jadwal kucing menggunakan kotak pasir.

  • Kondisi kesehatan

Kondisi kesehatan lain seperti sindrom iritasi usus besar, hipertiroidisme, dan kondisi ginjal dapat menyebabkan lebih banyak atau lebih sedikit pergerakan usus pada kucing.

Matejka menjelaskan, semua faktor pencernaan ini memiliki satu kesamaan, yakni mereka berperan dalam keseimbangan mikrobioma usus kucing.

“Mikrobioma kucing adalah kombinasi dari ratusan mikroorganisme berbeda yang membantu pencernaan, menyerang patogen berbahaya, dan terus berkomunikasi dengan otak,” tuturnya.

Ia melanjutkan, mikrobioma usus yang sehat berperan dalam menghasilkan gerakan usus yang normal, serta kesehatan secara keseluruhan dan pencegahan penyakit.

Bentuk kotoran kucing normal

Melakukan pemeriksaan pada kotoran kucing sangat penting. Sebab, ujar Medical Director di Pawp bernama Yui Shapard, mereka dapat memberi tahu banyak hal tentang kesehatan kucing.

Idealnya, kotoran tinja kucing harus berwarna coklat tua hingga sedang, berbentuk seperti batang kayu, dan berbentuk tetapi tidak terlalu keras atau terlalu kering.

Sebagai contoh, kucing yang sembelit akan mengeluarkan tinja berbentuk gumpalan kental, tersegmentasi, atau keras.

Sementara kucing normal, tinjanya akan berwarna coklat, halus, dan panjang seperti ular, atau dengan beberapa retakan di permukaannya. Mereka memiliki bau yang ringan, tetapi tidak terlalu bau.

Nah, untuk kucing yang mengalami permasalahan, kotorannya terlihat encer dan dapat terlihat seperti gumpalan lunak, atau cair tanpa potongan padat.

Shapard menambahkan, tinja yang berlendir atau berwarna tidak biasa, seperti coklat, hijau, merah, hitam, atau putih, memerlukan pemantauan dan pemeriksaan dari dokter hewan.

Berapa lama kucing bisa tidak buang air besar?

Kucing yang mengalami konstipasi akan terlihat berusaha keras untuk mengeluarkan tinja, muntah usai mencoba untuk buang air besar, atau kotorannya keras atau sangat kecil dengan ukuran kurang dari beberapa inci.


Kemudian, buang air besar di luar kotak pasir juga bisa menjadi tanda sembelit, serta masalah kesehatan lainnya.

Jika sudah tiga hari kamu tidak menyerok kotoran kucing dari kotak pasirnya, Shapard menyarankan agar segera mengunjungi dokter hewan.

Konstipasi dapat menyebabkan sembelit, yang merupakan keadaan darurat dan membutuhkan intervensi medis segera, tegasnya.

Kucing buang air besar lebih dari dua kali sehari

Tidak ada masalah pada kucing yang tidak buang air besar setiap hari, juga kucing yang buang air besar lebih dari sekali dalam sehari.

Menurut Shapard, jika kucing selalu buang air besar kurang dari sekali sehari atau lebih dari dua kali sehari, dan tinjanya memiliki warna, ukuran, dan konsistensi yang sehat, dan kucing tidak menunjukkan perubahan dalam perilaku atau menunjukkan gejala apa pun, kamu tidak perlu khawatir.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/10/27/093500476/seberapa-sering-kucing-buang-air-besar-dalam-sehari

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke