JAKARTA, KOMPAS.com - Depresi adalah kondisi atau sesuatu yang bisa dialami manusia. Namun, bagaimana dengan anjing peliharaan? Apakah anjing juga bisa mengalami depresi?
Ternyata, sama dengan manusia, anjing juga bisa mengalami depresi, baik anjing peliharaan atau rumahan maupun anjing liar.
Baca juga: Anjing Shih Tzu, dari Kepribadian, Perawatan, Kesehatan, sampai Diet
Namun, tanda-tanda anjing depresi sulit diketahui lantaran sahabat bulu tidak bisa berbicara untuk mengomunikasikan apa yang dirasakannya.
Sebetulnya, tanda anjing depresi sangat mirip dengan yang dialami manusia. Bahkan gejala itu tidak hanya satu, tapi banyak ditujukkan anjing.
Nah, untuk membantu Anda mengetahuinya, berikut ini tanda anjing depresi dan penyebabnya dilansir dari Hepper, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: 7 Ras Anjing Berwarna Hitam dan Coklat Tua, Ada Doberman dan Chihuahua
Bila anjing peliharaan yang awalnya nafsu makan, lalu tiba-tiba berhenti makan, ini bisa menjadi tanda anjing depresi. Selain itu, anjing bisa menjadi lebih pilih-pilih dan rewel dari biasanya.
Baca juga: 9 Anjing yang Senang Menggonggong, Chihuahua hingga Alaskan Malamute
Anjing peliharaan mungkin tidur lebih lama dari biasanya atau mengalami gangguan tidur dan tampak lebih gelisah dari biasanya.
Selanjutnya, tanda anjing depresi adalah tidak mau diajak berolahraga, berjalan-jalan, atau kekurangan energi untuk bermain.
Dalam beberapa kasus, anjing deprsi juga bisa menunjukkan tanda agresi seperti menyerang dan marah.
Baca juga: 6 Ras Anjing Langka di Dunia yang Dapat Dipelihara, Apa Saja?
Dalam kebanyakan kasus, tanda-tanda anjing depresi ini tidak bersifat jangka panjang. Banyak anjing kembali bangkit setelah periode depresi yang relatif singkat, mungkin hanya berlangsung beberapa hari.
Namun terkadang, anjing membutuhkan waktu beberapa minggu atau bulan untuk kembali normal, tergantung pada apa yang menyebabkan perubahan suasana hatinya dan bagaiamana ia menangani masalah depresi itu.
Lantas, apa penyebab anjing depresi?
Baca juga: Alasan Mengapa Anjing Saling Mengendus Pantat Satu Sama Lain
Dalam kebanyakan kasus, ada beberapa hal yang memicu perilaku anjing berubah. Berikut ini adalah beberapa penyebab anjing depresi paling umum.
Kurangnya stimulasi mental dapat menyebabkan anjing depresi. Beberapa anjing mungkin melampiaskan frustrasi mereka, menjadi destruktif di rumah, atau sering menggonggong lebih dari biasanya.
Anjing lain mungkin menjadi lesu dan tidak aktif. Ini terutama dapat dilihat pada ras anjing pekerja yang secara alami perlu disibukkan dan membutuhkan lebih banyak olahraga.
Baca juga: 5 Tanda Anjing Hamil yang Perlu Diketahui
Anjing mungkin merasa dikucilkan anggota baru keluarga yang datang. Misalnya, kedatangan bayi baru bisa menambah kebisingan ekstra dan perhatian teralih kepada si bayi. Ini bisa menjadi penyebab anjing stres.
Baca juga: Ingin Memelihara Anjing Golden Retriever? Ketahui 5 Hal Ini Dulu
Selain kedatangan anggota baru, kepergiaan dan kematian anggota keluarga atau sesama hewan peliharaan dapat menyebabkan beberapa anjing depresi.
Anjing tidak dapat memahami ke mana perginya orang yang mereka cintai sehingga membuatnya stres dan sedih.
Selain itu, anjing dapat menangkap suasana di rumah dan akan merasa sedih juga. Namun, mereka akhirnya akan berdamai dengan berbagai hal dan terbiasa dengan normal baru mereka.
Baca juga: 10 Fakta Menarik Golden Retriever, Si Anjing Ceria yang Serbaguna
Kecemasan akan perpisahan ini bisa menjadi penyebab anjing depresi bila dibiarkan sendiri untuk waktu lebih lama dari biasanya.
Tanda-tanda seperti perilaku destruktif, sering menggonggong, serta murung rendah,dapat dilihat ketika seekor anjing tidak terbiasa sendirian.
Baca juga: 5 Fakta Unik Anjing Doberman, Si Penjaga Terbaik yang Cerdas dan Setia
Beberapa hewan mungkin menjadi depresi karena penyakit yang dialaminya. Misalnya, seekor anjing yang diistirahatkan di kandang yang ketat karena patah kaki atau pemulihan pasca operasi dapat membuatnya depresi serta sedih.
Hal ini karena anjing peliharaan tidak dapat melakukan hal-hal yang mereka sukai seperti berjalan atau mengejar bola.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.