Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Dibuang, Daur Ulang Sampah Plastik ke Recycling Village

Kompas.com - 08/08/2022, 13:03 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPlastik adalah jenis sampah yang tidak bisa terurai (non-biodegradable) karena bukan berasal dari senyawa biologis. 

Menurut data dari situs resmi Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada 2021, limbah plastik menyumbang 17,4 persen dari 28 juta ton sampah per tahun, Senin (8/8/2022). 

Baca juga: Mengubah Sampah Rumah Tangga Jadi Produk Fashon ala Recycling Village

Sampah plastik itu bisa berasal dari rumah tangga, baik kantong kresek hasil belanja di pasar atau toko kelontong maupun plastik pembungkus paket. 

Untuk membantu mengurangi timbunan sampah plastik di rumah atau tempat pembuangan akhir (TPA), kamu bisa mendaur ulangnya di Recycling Village.

Recycling Village adalah komunitas daur ulang sampah plastik rumah tangga yang berasal dari Desa Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. 

Baca juga: 4 Cara Sederhana Mengurangi Sampah Plastik di Rumah

Komunitas yang berdiri pada 2021 ini sudah mengumpulkan sekitar 1.000 kilogram (kg) sampah plastik rumah tangga.

“Kami khusus mengelola sampah plastik rumah tangga seperti kantong kresek, bubble wrap, dan sampah plastik lainnya yang enggak ada harganya di industri ini seperti botol plastik dan tutup botol,” terang Chief Marketing Officer Recycling Village, Addini Alifa Anwari.

Ketika ditemui di Housewarming, The Flavor Bliss, Alam Sutera, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (6/8/2022), Addini mengatakan, pihaknya terbuka bagi masyarakat yang ingin mendaur ulang sampah plastik di rumah mereka. 

Baca juga: Jangan Dibuang, Ini Cara Mengolah Sampah Skincare

Bisa konsultasi dan bantu mengolah sampah plastik

Salah satu produk hasil mendaur ulang sampah plastik rumah tangga milik Recycling Village.kompas.com / Nabilla Ramadhian Salah satu produk hasil mendaur ulang sampah plastik rumah tangga milik Recycling Village.

Addini tidak menampik ada beberapa orang yang ingin mendaur ulang limbah plastik rumah tangga, tetapi bingung ingin diubah menjadi barang jenis apa.

Jika ingin mendaur ulang sampah plastik, tetapi belum punya ide atau tidak memiliki alat yang dibutuhkan, kata Addini, pihaknya terbuka untuk diajak konsultasi. 

“Bisa itu (konsultasi ke Recycling Village). Tinggal hubungi kami saja. Bisa banget konsultasi ketimbang sampah plastik rumah tangga terbuang. Kalau di industri sampah pun mereka (kantong kresek) enggak ada nilainya,” ujar Addini.

Baca juga: Aspal dari Campuran Sampah Plastik Digunakan di BSD City

CEO Recycling Village, Sabrina Naula Allisha, menambahkan, kantong kresek dan bubble wrap berbeda dengan sampah plastik bernilai seperti botol plastik yang bisa dijual seharga Rp 7.000-an per kilogram. 

Menurutnya, sampah plastik jenis tersebut lebih sering dibakar. Tentunya, asap dari pembakaran sampah plastik dapat membantu meningkatkan polusi udara.

“Kami enggak mematok harus berapa kilogram atau berapa banyak plastik rumah tangga yang mau didaur ulang. Harga nanti disesuaikan dengan jumlah sampah plastik yang dikasih,” kata Sabrina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com