JAKARTA, KOMPAS.com - Merawat wajah dan tubuh telah menjadi sebuah kebutuhan bagi sebagai besar orang saat ini, terlebih sejak pandemi virus Covid-19 melandi.
Merawat wajah dan tubuh penting dilakukan demi menjaga kulit tetap sehat, bersih, mulus, bahkan berkilau serta menunjang penampilan.
Baca juga: Demi Menjaga Lingkungan, Yuk Pakai Produk Kecantikan sampai Habis
Tak heran, produsen kecantikan berlomba-lomba meluncurkan berbagai serangkaian produk skincare, dari produk skincare pagi, skincare malam, hingga skincare mingguan.
Namun, di balik kegemaran merawat wajah dan tubuh itu, berdampak buruk bagi lingkungan hidup karena meningkatkan jumlah sampah skincare.
Apalagi, bila menggunakan rangkaian skincare berlapis-lapis atau teknik layering. Sebab, semakin banyak skincare yang digunakan, semakin besar jumlah sampah yang dihasilkan di rumah maupun tempat pembuangan akhir (TPA).
Baca juga: #PakeSampaiHabis, Solusi Nyata Kurangi Sampah Produk Skincare di Rumah
Seperti diketahui, kebanyakan kemasan produk skincare terbuat dari material plastik yang tak ramah lingkungan serta butuh waktu lama untuk terurai.
Karena itu, sebagai pengguna skincare dan beauty enthusiast, penting untuk bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan.
Baca juga: Banyak Sampah Produk Skincare di Rumah? Ini Solusi Menguranginya
Maurilla Sophianti Imron, founder Zero Waste Indonesia, mengatakan, untuk menjaga lingkungan hidup dari sampah skincare adalah memilih produk kecantikan dengan kandungan senatural mungkin yang tidak berdampak buruk terhadap lingkungan seperti air dan tanah.
Setelah itu, memilih produk lokal guna mengurangi emisi karbon untuk impor barang, pilih produk yang bisa diisi ulang untuk meminimalkan penggunaan plastik, serta memilih produk dengan kemasan dan packaging yang ramah lingkungan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.