Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Sering Harus Mengganti Tanah Pot Tanaman?

Kompas.com - 28/06/2022, 12:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman hias akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika berada di lingkungan yang kaya nutrisi, di mana tanaman akan mendapatkan cukup air, udara, dan sinar matahari.

"Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, tanaman menyerap banyak nutrisi dan bahan organik di tanah," kata Jeana Myers, agen penyuluh hortikultura di negara bagian North Carolina, seperti dikutip dari Martha Stewart, Selasa (28/6/2022).

Menurut Myers, tanah akan menjadi kering dan keras, serta tidak akan menahan air dan nutrisi. Oleh sebab itu, agar tanaman hias khususnya tanaman dalam ruangan tetap sehat, maka Anda harus mengganti tanah di pot dengan tanah segar (repotting tanaman).

Baca juga: Jangan Dibasmi, Ini 4 Manfaat Cacing Tanah untuk Tanaman dan Kebun

Ilustrasi merepotting tanaman. Shutterstock/Joyseulay Ilustrasi merepotting tanaman.

Seberapa sering harus mengganti tanah pot tanaman?

Myers menjelaskan, seberapa sering harus mengganti tanah pot tanaman sangat tergantung pada tanamannya.

"Tanaman hias yang tumbuh cepat, seperti sirih gading dan violet Afrika, akan mendapat manfaat dari repotting tahunan dengan tanah segar," ungkap dia.

Sementara itu, tanaman yang tumbuh lebih lambat, seperti kaktus dan sansevieria atau lidah mertua, dapat direpoting setiap saat, atau setengah sampai dua tahun."

Kapan sebaiknya mengganti tanah pot tanaman?

Myers mengatakan, cuaca panas adalah waktu yang tepat untuk merepoting tanaman hias menggunakan tanah segar.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk dari Ampas Kelapa untuk Menyuburkan Tanah

"Ada banyak sinar matahari selama waktu itu, jadi tanaman akan memiliki pertumbuhan akar yang signifikan," tutur Myers.

Ilustrasi repotting tanaman hias. FREEPIK/SENIVPETRO Ilustrasi repotting tanaman hias.

Selain itu, ada beberapa kondisi di mana Anda harus melakukan repotting tanaman, antara lain sebagai berikut.

Pertama, tanaman terlihat kering dan langsung keluar dari pot saat Anda mencoba mencabutnya.

Kedua, ketika Anda menyirami tanaman dan air mengalir ke piring pot, yang berarti tidak ada lagi bahan organik yang tersisa untuk mempertahankan kelembapan.

Baca juga: Cara Membuat Media Tanam Jahe Merah Tanpa Tanah

Ketiga, tanaman tidak tumbuh dengan baik dan mulai terlihat agak kekuningan
tanah menjadi terlalu keras saat disentuh.

Keempat, Anda melihat banyak akar tumbuh dari lubang drainase di dasar pot tanaman.

Kapan harus mengganti pot tanaman?

Jika Anda ingin ukuran tanaman tetap sama, gunakan pot yang sama tetapi ganti tanah. Jika Anda ingin memberi tanaman lebih banyak ruang untuk tumbuh, gunakan pot baru yang tidak lebih dari satu atau dua inci lebih besar dari saat ini.

Jangan membuat kesalahan dengan menempatkan tanaman kecil di pot yang terlalu besar.

Baca juga: Cara Menaikkan dan Menurunkan pH Tanah agar Sukses Bercocok Tanam

"Tanaman akan kesulitan mendapatkan udara yang cukup," kata Myers.

Tanpa pasokan udara yang memadai, tanaman juga tidak akan bertahan lama.

Jenis tanah yang digunakan untuk tanaman di dalam pot

Apa yang membuat tanaman tumbuh dan ternutrisi dengan baik adalah campuran pot atau media tanam, yang merupakan kombinasi lumut gambut, kulit pinus, dan perlit atau vermikulit yang ringan dan lembut.

Jangan pernah menggunakan tanah kebun, yang terlalu padat untuk tanaman pot.

Ilustrasi media tanam untuk tanaman hias di dalam pot. SHUTTERSTOCK/KT STOCK PHOTOS Ilustrasi media tanam untuk tanaman hias di dalam pot.

"Ini mengandung tanah liat atau pasir, yang tidak akan membiarkan tanaman bernapas cukup atau mendapatkan cukup oksigen ke akar," ucap Myers.

Anda dapat membeli media tanam di toko-toko tanaman.

Baca juga: Cara Membuat Penyubur Tanah Pakai Terasi

Cara mengganti tanah pot tanaman

Berikut cara mengganti tanah pot tanaman dari Jayson Opgenorth, direktur hortikultura di LiveTrends Design Group.

Peras sedikit pot tanaman. Letakkan tangan Anda di tanah di sekitar tanaman dan balikkan untuk mengeluarkan pot, biarkan seluruh profil tanah berada di tangan.

Keluarkan dengan hati-hati apa yang mudah tercabut dari bagian atas dan samping profil tanah, di mana tidak ada akar. Lakukan ini hanya jika tanah Anda benar-benar perlu diganti dan tidak hanya disegarkan dengan lapisan baru di sekitar bola akar.

"Pikirkan mengganti tanah sebagai operasi jantung terbuka versus up-pot, yang lebih seperti memperbaiki tulang yang patah. Keduanya diperlukan, tetapi pertimbangkan faktor risikonya," sebut Opgenorth.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com