JAKARTA, KOMPAS.com - Selain pupuk kimia, Anda tentu saja dapat menggunakan pupuk alami atau penyubur tanah organik yang dibuat sendiri. Penggunaan pupuk alami diyakini lebih aman untuk tanaman dan lingkungan.
Pupuk alami dapat dibuat dengan mikroorganisme lokal (MOL). Pembuatan MOL tidak sulit, karena bisa menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar Anda.
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian, Selasa (19/4/2022), MOL mengandung kumpulan mikroorganisme yang bermanfaat sebagai pupuk mikroba pada tanaman, perangsang tumbuh, unsur hara serta sebagai agen pengendalian hama dan penyakit.
Baca juga: 7 Bahan Alami untuk Membuat Pupuk Nitrogen
MOL juga dapat berguna sebagai dekomposer atau starter dalam pembuatan pupuk kompos maupun pupuk organik. MOL mempunyai efek jangka panjang yang baik karena dapat memperbaiki struktur kandungan organik tanah.
Bahan utama pembuatan MOL terdiri dari karbohidrat, glukosa dan mikroorganisme.
Karbohidrat dapat diperoleh dari air cucian beras serta bahan-bahan lain seperti bekatul, sampah buah busuk, sayuran busuk, nasi basi, rebung bambu maupun bonggol pisang.
Adapun glukosa diperoleh dari cairan gula merah ataupun gula pasir dan air kelapa. Mikroorganisme dapat berasal dari kulit buah busuk, nasi basi, urin sapi, tape, minuman probiotik, maupun terasi.
Baca juga: Panduan Cara Memberikan Pupuk NPK pada Tanaman Hias
Kegunaan MOL sebagai pupuk tergantung dari bahan MOL itu sendiri. Misalnya, untuk pupuk dengan kandungan N yang tinggi, Anda dapat menggunakan bahan akar tanaman kacang-kacangan atau daun-daunan terutama dari jenis leguminocea.
Untuk pupuk dengan kandungan P tinggi, Anda dapat menggunakan bahan batang pisang. Adapun untuk pupuk dengan kandungan K tinggi, Anda dapat menggunakan buah-buahan yang busuk maupun sabut kelapa.