Selama tahap akhir rabies, kucing mengalami kelemahan dan akhirnya kelumpuhan pada kepala, leher, dan dada.
Begitu juga laring akan menjadi lumpuh dan kucing tidak lagi dapat bersuara atau menelan. Inilah saat tanda terkenal "berbusa di mulut" dimulai. Jika kucing tidak bisa menelan, air liur menjadi berlebihan.
Saat kelemahan berubah menjadi kelumpuhan, otot-otot yang mengontrol pernapasan tidak bisa lagi berfungsi sehingga menyebabkan kematian.
Baca juga: 6 Makanan Manusia yang Beracun untuk Kucing, Ini Bahayanya
Tahap kelumpuhan rabies berlangsung dua sampai empat hari dan akhirnya menyebabkan kematian.
Penting dipahami bahwa setiap kasus rabies adalah unik dan tanda-tanda rabies pada kucing akan berbeda dengan tanda-tanda khas yang dijelaskan di atas.
Seperti dijelaskan sebelumnya, kucing yang terinfeksi rabies perlu dikarantina untuk melindungi manusia dan hewan lain.
Baca juga: Simak, Ini Persiapan Sebelum dan Sesudah Vaksin Rabies untuk Kucing
Apabila ada kucing yang menggigit seseorang, kucing tersebut perlu dikarantina selama 10 hari. Ini karena kucing yang menular akan memiliki tanda-tanda rabies dalam waktu 10 hari.
Namun, apabila kucing tidak menunjukkan gejala apa pun selama karantina dan tetap sehat, kucing tersebut tidak terkena rabies dan tidak akan menularkan rabies kepada orang tersebut.
Satu-satunya cara mendiagnosis rabies secara definitif adalah melalui analisis jaringan otak setelah kematian. Otak harus dikirim ke ahli patologi untuk pengujian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.