Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali, Ini Tanda-tanda Rabies pada Kucing

JAKARTA, KOMPAS.com - Rabies adalah virus mematikan yang merusak sistem saraf pusat pada hewan berdarah panas seperti anjing, kucing, burung, dan ayam.

Penyakit zoonosis—penyakit pada binatang yang dapat ditularkan kepada manusia—ini dapat menyebar ke manusia dan hewan lain. Penyebaran ini biasanya melalui gigitan dari hewan yang sudah terinfeksi rabies. 

Rabies paling sering terjadi pada satwa liar seperti rakun dan kelelawar, tetapi juga dapat menginfeksi hewan peliharaan seperti kucing dan anjing serta hewan berdarah panas lainnya.

Umumnya, orang menganggap bahwa rabies paling sering dialami anjing. Padahal, kucing juga bisa terkena rabies meski kucing berada di dalam rumah. 

Bahkan jumlah kasus kucing yang terkena rabies sebenarnya melebihi kasus pada anjing. Hal ini mungkin karena kucing lebih sering dibiarkan berkeliaran bebas di luar rumah dan  bersentuhan dengan hewan liar, terutama pada malam hari. 

Selain itu, banyak kucing yang tidak divaksinasi rabies secara rutin. Kucing yang terinfeksi rabies tidak langsung menunjukkan tanda-tanda.

Tanda rabies pada kucing baru muncul setelah berminggu-minggu hingga berbulan-bulan  tanda-tandanya muncul. Begitu tanda-tanda rabies muncul, kematian biasanya terjadi dalam hitungan 10 hari.

Penting diketahui, tidak ada pengobatan untuk rabies pada hewan. Karena itu, sanagat penting memberikan vaksinasi rabies pada kucing.

1. Luka gigitan

Dilansir The Spruce Pets, tanda-tanda rabies pada kucing biasanya dibagi menjadi tiga kategori, yakni prodromal, excitative/furious, dan paralytic.

Namun, sebelum tanda-tanda rabies muncul, Anda akan melihat adanya luka gigitan atau abses kucing. Abses ini bisa berasal dari satwa liar, kucing lain, bahkan anjing yang membawa rabies.

Setiap luka gigitan atau cedera lainnya harus segera mendapat penanganan dokter hewan. Jika kucing peliharaan sebelumnya telah mendapat vaksinasi rabies, dokter hewan dapat merekomendasikan vaksinasi ulang setelah gigitan, terutama jika vaksinnya terlambat. 

Ini dapat meningkatkan kekebalan dan mencegah rabies menyebar ke sistem saraf dan menjadi fatal.

Namun, apabila kucing tidak pernah divaksinasi rabies, tidak ada pengobatan yang tersedia. Kucing dan hewan apa pun yang terinfeksi rabies harus dikarantina demi melindungi manusia dan hewan lain.

Selama karantina tersebut, tanda-tanda rabies akan diamati. Namun, pada akhirnya, eutanasia—tindakan mengakhiri dengan sengaja kehidupan makhluk—adalah satu-satunya pilihan yang harus diambil setelah tanda-tanda rabies mulai muncul, baik pada hewan telah divaksinasi maupun tidak.

Masa inkubasi rabies pada kucing adalah satu sampai tiga bulan setelah terpapar, tetapi bisa lebih lama dalam beberapa kasus.

Selama waktu ini, virus berjalan melalui tubuh ke sistem saraf, lalu akhirnya mencapai otak. Tanda-tanda infeksi rabies muncul setelah masa inkubasi ini. Setelah tanda-tanda rabies muncul, kematian biasanya terjadi dalam 10 hari. 

2. Tahap prodromal

Tahap prodromal rabies biasanya berlangsung dua sampai tiga hari. Ini adalah tanda-tanda pertama rabies mempengaruhi perilaku kucing.

Misalnya, kucing peliharaan yang awalnya suka keluar tiba-tiba menjadi bersembunyi. Kucing yang ketakutan bahkan mungkin menjadi lebih percaya diri. Kucing juga menjadi lesu, nafsu makan berkurang, atau demam.

Perubahan perilaku dan kepribadian bervariasi, tergantung pada kasus yang dialami. Beberapa kucing akan menunjukkan perubahan kepribadian sangat mencolok pada tahap ini, sementara kucing lain hanya menunjukkan perubahan ringan pada awalnya sehingga sulit.  mengidentifikasi masalahnya. 

Banyak kucing berubah menjadi agresif tanpa alasan jelas seperti menyerang orang, hewan lain, bahkan benda tanpa provokasi.

Selain itu, menunjukkan tanda-tanda inkoordinasi, kehilangan keseimbangan, hipersensitivitas terhadap sentuhan, atau kejang.

Tahap ini dapat berlangsung satu sampai tujuh hari dan berbarengan dengan tahap lain atau sama sekali tidak ada pada beberapa infeksi. 

4. Tahap paralytic

Selama tahap akhir rabies, kucing mengalami kelemahan dan akhirnya kelumpuhan pada kepala, leher, dan dada.

Begitu juga laring akan menjadi lumpuh dan kucing tidak lagi dapat bersuara atau menelan. Inilah saat tanda terkenal "berbusa di mulut" dimulai. Jika kucing tidak bisa menelan, air liur menjadi berlebihan.

Saat kelemahan berubah menjadi kelumpuhan, otot-otot yang mengontrol pernapasan tidak bisa lagi berfungsi sehingga menyebabkan kematian.

Tahap kelumpuhan rabies berlangsung dua sampai empat hari dan akhirnya menyebabkan kematian.

Penting dipahami bahwa setiap kasus rabies adalah unik dan tanda-tanda rabies pada kucing akan berbeda dengan tanda-tanda khas yang dijelaskan di atas.

Seperti dijelaskan sebelumnya, kucing yang terinfeksi rabies perlu dikarantina untuk melindungi manusia dan hewan lain.  

Apabila ada kucing yang menggigit seseorang, kucing tersebut perlu dikarantina selama 10 hari. Ini karena kucing yang menular akan memiliki tanda-tanda rabies dalam waktu 10 hari.

Namun, apabila kucing tidak menunjukkan gejala apa pun selama karantina dan tetap sehat, kucing tersebut tidak terkena rabies dan tidak akan menularkan rabies kepada orang tersebut.

Satu-satunya cara mendiagnosis rabies secara definitif adalah melalui analisis jaringan otak setelah kematian. Otak harus dikirim ke ahli patologi untuk pengujian. 

https://www.kompas.com/homey/read/2022/06/27/125816476/kenali-ini-tanda-tanda-rabies-pada-kucing

Terkini Lainnya

Antipudar, Ini 8 Cara Mencuci Pakaian Hitam dengan Benar

Antipudar, Ini 8 Cara Mencuci Pakaian Hitam dengan Benar

Do it your self
4 Cara Menciptakan Ruang Kerja Minimalis

4 Cara Menciptakan Ruang Kerja Minimalis

Decor
5 Penyebab Kucing Menjilat Karpet

5 Penyebab Kucing Menjilat Karpet

Pets & Garden
7 Kesalahan Mengepel Lantai yang Harus Dihindari

7 Kesalahan Mengepel Lantai yang Harus Dihindari

Housing
8 Manfaat Lemon untuk Membersihkan Rumah

8 Manfaat Lemon untuk Membersihkan Rumah

Housing
8 Tanaman Sayur yang Cepat Panen, Bisa Hemat Pengeluaran

8 Tanaman Sayur yang Cepat Panen, Bisa Hemat Pengeluaran

Pets & Garden
5 Area Terlarang Meletakkan Tempah Sampah di Rumah

5 Area Terlarang Meletakkan Tempah Sampah di Rumah

Housing
Food Processor Vs Blender, Mana yang Harus Dibeli?

Food Processor Vs Blender, Mana yang Harus Dibeli?

Home Appliances
3 Cara Menghilangkan Bau Apak dari Rumah

3 Cara Menghilangkan Bau Apak dari Rumah

Housing
5 Ide Kamar Mandi Tradisional yang Menawan

5 Ide Kamar Mandi Tradisional yang Menawan

Decor
5 Ide Dapur Luar Ruangan yang Estetik dan Fungsional

5 Ide Dapur Luar Ruangan yang Estetik dan Fungsional

Decor
5 Cara Mengatur Tata Letak Ruangan Menurut Feng Shui

5 Cara Mengatur Tata Letak Ruangan Menurut Feng Shui

Housing
6 Ide Kamar Mandi Berwarna Pink, Bikin Ruangan Lebih Cantik

6 Ide Kamar Mandi Berwarna Pink, Bikin Ruangan Lebih Cantik

Decor
5 Tips Membasmi Hama Siput dari Kebun Sayur

5 Tips Membasmi Hama Siput dari Kebun Sayur

Pets & Garden
Kesalahan Mencuci Kain Mikrofiber yang Harus Dihindari

Kesalahan Mencuci Kain Mikrofiber yang Harus Dihindari

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke