Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Langsung Dibuang, Begini Cara Membuat Kompos dari Batang Pisang

Kompas.com - 03/06/2022, 12:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman pisang atau pohon pisang memiliki beragam manfaat. Buah, daun, bonggol, jantung, dan batang pisang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.

Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (3/6/2022), dari pohon pisang, dihasilkan buah yang kaya akan vitamin. Daun pisang pun dimanfaatkan sebagai bungkus makanan, sedang jantung pisang dapat dijadikan sayuran dan obat herbal alami.

Lalu bagaimana dengan batang pisang?

Baca juga: Cara Memanfaatkan Ampas Kopi untuk Membuat Kompos dan Pupuk Tanaman

Ilustrasi tanaman pisang, pohon pisang. PIXABAY/EFRAIMSTOCHTER Ilustrasi tanaman pisang, pohon pisang.

Batang pohong pisang yang sering kali terbuang percuma, bahkan menjadi limbah organik. Namun, dengan pengolahan yang mudah dan murah, batang pisang dapat dimanfaatkan menjadi kompos.

Belum banyak yang mengetahui bahwa batang pohon pisang ini dapat digunakan sebagai penyubur tanah karena banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Kandungan batang pisang yang utama adalah nitrogen, yang berperan penting dalam pembentukan vegetatif bagian tanaman baik akar, batang, dan daun.

Tanaman yang kekurangan nitrogen akan mengalami tanda-tanda daun kuning dan gugur.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Kompos dari Limbah Eceng Gondok

Dalam batang pohon pisang juga terdapat kandungan yang dapat digunakan sebagai perangsang fotosintesis untuk penghijauan daun dan membentuk persenyawaan organik serta merangsang mikroorganisme dalam tanah.

Cara membuat kompos dari batang pisang tergolong mudah dengan bahan serta alat yang dapat ditemui disekitar kita. Hanya membutuhkan kemauan dan tenaga untuk mengolahnya.

Ilustrasi pohon pisang.PIXABAY/MITTMAC Ilustrasi pohon pisang.

Bila ingin menghasilkan kompos dengan baik, batang pisang harus dicincang terlebih dahulu. Batang pisang memiliki struktur seperti pelepah yang mudah diambil satu demi satu dengan menggunakan pisau.

Semakin kecil ukuran batang pisang, akan semakin mempercepat proses pengomposan.

Baca juga: Teh hingga Pupuk Kompos, Ini 6 Manfaat Daun Bambu

Selain itu, lapisan yang dipotong lebih kecil akan memudahkan pencampuran dengan bahan kompos lainnya. Hasil cacahan tersebut kemudian dianginkan hingga agak kering.

Kualitas kompos akan lebih baik bila dicampur dengan bahan lain sehingga memperkaya komponen kompos yang akan dihasilkan. Bahan yang dicampurkan tersebut tentu dengan melihat ketersediaan bahan lainnya.

Semua limbah pertanian bisa dimanfaatkan menjadi bahan tambahan selain batang pohon pisang. Bahan-bahan tersebut seperti pupuk kandang, serbuk gergaji, dan arang sekam.

Bahan yang sudah tercampur rata dimasukkan ke dalam bak pengomposan selama 1 hingga 1,5 bulan dengan pengadukan seminggu sekali.

Baca juga: Ketahui Bahan-bahan yang Dapat dan Tidak Dapat Dibuat Kompos

Secara sederhana, bak pengomposan bisa dibuat dengan memanfaatkan lahan berbentuk lubang di sekitar lahan kebun pisang. Lubang tersebut selanjutnya ditutup dengan menggunakan penutup terpal plastik.

Setelah proses pengomposan berakhir, akan terlihat perubahan warna dan kontur dari percampuran batang pisang tadi. Setelah itu, kompos siap diaplikasikan pada tanaman.

Kompos dari batang pisang sangat bermanfaat dan harganya relatif terjangkau, bahkan dapat dibuat sendiri. Selain menyuburkan tanaman, kompos dari batang pisang ini juga dapat memperbaiki struktur tanah dan ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Membersihkan Furnitur Beludru agar Terlihat Cantik

Cara Membersihkan Furnitur Beludru agar Terlihat Cantik

Home Appliances
3 Cara Membersihkan Noda Oli di Halaman Rumah

3 Cara Membersihkan Noda Oli di Halaman Rumah

Housing
7 Bunga Putih yang Dapat Mempercantik Taman

7 Bunga Putih yang Dapat Mempercantik Taman

Pets & Garden
Cara Mengobati dan Mencegah Kucing Scabies

Cara Mengobati dan Mencegah Kucing Scabies

Pets & Garden
5 Cara Membasmi Semut Api dari Rumah

5 Cara Membasmi Semut Api dari Rumah

Housing
4 Cara Membersihkan Tapak Setrika dengan Bahan Alami

4 Cara Membersihkan Tapak Setrika dengan Bahan Alami

Home Appliances
5 Cara Membersihkan Dinding Putih agar Kembali Berkilau

5 Cara Membersihkan Dinding Putih agar Kembali Berkilau

Decor
Mudah, Begini Cara Membersihkan Jendela Kayu

Mudah, Begini Cara Membersihkan Jendela Kayu

Do it your self
6 Cara Merawat Cobek agar Bebas Bau dan Tahan Lama

6 Cara Merawat Cobek agar Bebas Bau dan Tahan Lama

Do it your self
5 Barang yang Harus Disingkirkan dari Dapur agar Terlihat Minimalis

5 Barang yang Harus Disingkirkan dari Dapur agar Terlihat Minimalis

Housing
Cara Membersihkan Food Processor agar Kembali Kinclong

Cara Membersihkan Food Processor agar Kembali Kinclong

Do it your self
Tanda dan Penyebab Kucing Terkena Rabies, Ini Kata Dokter Hewan

Tanda dan Penyebab Kucing Terkena Rabies, Ini Kata Dokter Hewan

Pets & Garden
Cara Membersihkan Rol Cat agar Terlihat Seperti Baru

Cara Membersihkan Rol Cat agar Terlihat Seperti Baru

Do it your self
8 Tanaman Hias yang Tumbuh Subur di Apartemen

8 Tanaman Hias yang Tumbuh Subur di Apartemen

Pets & Garden
5 Barang-barang di Rumah yang Tidak Boleh Disimpan di Wadah Plastik

5 Barang-barang di Rumah yang Tidak Boleh Disimpan di Wadah Plastik

Housing
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com