Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2022, 11:40 WIB
Nabilla Ramadhian,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comRepotting adalah istilah yang digunakan ketika kamu miendahkan tanaman ke pot atau tempat baru.

Adapun kegiatan ini perlu dilakukan jika tanaman mengalami suatu hal, salah satunya adalah saat mereka sudah tumbuh besar dan tidak muat lagi untuk dibiarkan di pot lama.

Baca juga: 4 Tanda Tanaman Perlu Repotting ke Pot yang Lebih Besar

Salah satu tanaman yang perlu melalui proses repotting adalah kaktus dan sukulen, terlebih jika akarnya mulai menembus bagian bawah pot.

Ada pula aglonema yang perlu repotting setiap tiga atau empat bulan sekali guna memberi efek perbaikan pertumbuhan dan menyehatkan tanaman.

Ilustrasi tanaman besi cor atau cast iron plant (Aspidistra elatior). SHUTTERSTOCK/DYFRAIN Ilustrasi tanaman besi cor atau cast iron plant (Aspidistra elatior).

Namun, kapan tanaman perlu repotting ke pot lain? Apakah hanya ketika akarnya terlihat mulai menembus bagian bawah pot seperti kaktus dan sukulen, atau ada jenjang waktu tertentu seperti aglonema?

Untuk mengetahui lebih lanjut, simak selengkapnya, seperti dikutip Family Handyman, Selasa (26/4/2022).

Kapan tanaman harus repotting?

Resident Botanist Expert di NatureID, Julia Omelchenko, menjelaskan, tanaman sebenarnya tidak perlu sering repotting. Lakukan hal ini paling banyak sekali dalam setahun.

Akan tetapi, dia tidak menampik bahwa frekuensi repotting bergantung pada spesies, usia, dan tingkat pertumbuhan tanaman.

Untuk spesies yang tumbuh dengan cepat, seperti Begonia, Epipremnum, dan Tradescantia, mereka perlu repotting setiap tahun.

 

Baca juga: 6 Tanda Tanaman Kaktus dan Sukulen Perlu Repotting

“Spesies yang tumbuh dengan lambat seperti lidah buaya, beberapa spesies kaktus, dan perlu repotting setiap dua hingga tiga tahun sekali,” tutur Omelchenko.

Ilustrasi tanaman hias indoor, tanaman hias di dalam ruangan. PEXELS/HUY PHAN Ilustrasi tanaman hias indoor, tanaman hias di dalam ruangan.

Sementara itu, tanaman yang lebih muda tumbuh lebih cepat dan perlu sering repotting. Di sisi lain, tanaman dewasa mungkin bisa bertahan di pot yang sama selama empat tahun.

Perhatikan musim dan waktu

Jika ingin repotting, musim semi adalah periode yang ideal. Sebab, tanaman sering tidak aktif pada musim dingin, dan mulai tumbuh saat periode siang meningkat pada musim semi.

Baca juga: Cara Repotting Aglonema agar Bisa Makin Subur dan Cepat Besar

Meski begitu, kamu tidak perlu menunggu musim semi tiba. Jika tanaman menunjukkan tanda-tanda stres atau kesehatan yang buruk, segera lakukan repotting.

Terkait waktu, lakukan repotting pada malam hari jika memungkinkan. Sebab, periode waktu ini tidak memiliki cahaya matahari.

“Dengan tidak adanya sinar matahari yang cerah, metabolisme tanaman melambat sehingga mereka berkesempatan untuk pulih dari stres akibat repotting,” jelas Omelchenko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com