Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing Bisa Keracunan karena Makan Coklat dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 17/02/2022, 16:01 WIB
Lolita Valda Claudia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Bagi manusia mengkonsumsi coklat mungkin dapat memperbaiki suasana hati dan baik untuk kesehatan, namun hal ini tidak berlaku bagi kucing.

Sama seperti anjing, coklat juga memberikan efek buruk bagi kucing. Bahkan kandungan dalam coklat dapat menyebabkan masalah pencernaan dan keracunan bagi kucing.

Melansir dari Purina, Kamis (17/2/2022), saat kamu memberikan coklat kepada kucing, mereka mungkin akan mulai menjilatinya.

Baca juga: Selain Mandi, Ini Fungsi Kucing Menjilati Dirinya Sendiri

 

Meskipun mereka terlihat menikmatinya, sebaiknya jangan sekali-kali memberi coklat kepada kucing peliharaan.

Berikut ini adalah alasan mengapa coklat berbahaya bagi kucing dan gejala keracunan yang mungkin dialami kucing karena mengkonsumsi coklat.

Baca juga: Bukan Benci, Ini Alasan Kucing Suka Menggigit Jari Pemiliknya

Mengapa coklat tidak baik untuk kucing?

Pica adalah gangguan makan di mana kucimg memiliki dorongan perilaku untuk mengonsumsi hal-hal yang tidak dapat dimakan, seperti plastik, kain, kardus, kertas, dan tanah. Ini jiga bisa jadi alasan kucing suks menjilat lantai atau permukaan lain.Unsplash/2 Bro’s Media Pica adalah gangguan makan di mana kucimg memiliki dorongan perilaku untuk mengonsumsi hal-hal yang tidak dapat dimakan, seperti plastik, kain, kardus, kertas, dan tanah. Ini jiga bisa jadi alasan kucing suks menjilat lantai atau permukaan lain.

coklat berasal dari biji kakao yang mengandung theobromine, zat inilah yang tidak bisa dicerna oleh tubuh kucing.

Penumpukan zat theobromine menyebabkan racun sehingga timbul masalah kesehatan yang cukup serius, seperti gagal ginjal.

Setiap kucing memiliki metabolisme tubuh yang berbeda, untuk itu efek keracunan tidak bergantung pada jumlah coklat yang dikonsumsi.

Baca juga: Kucing Suka Mengeluarkan Suara Mirip Kicauan Burung, Apa Sebabnya?

 

Selain itu jenis coklat dan berat badan kucing juga mempengaruhi apakah kucing cepat mengalami keracunan atau tidak.

Coklat gelap, pahit, memiliki kandungan theobromine yang jauh lebih tinggi daripada susu atau coklat putih.

Tidak menutup kemungkinan kucing sudah mengalami keracunan meskipun hanya sedikit saja coklat yang dikonsumsi.

Baca juga: Tips dan Trik Merawat Kucing Berbulu Panjang

Gejala keracunan coklat pada kucing

Jika kucing peliharaan baru saja makan coklat, coba perhatikan apakah kucing mengalami gejala keracunan seperti dibawah ini. Jika kamu melihat gejala ini pada kucing peliharaan, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan.

  • Gelisah
  • Muntah
  • Diare
  • Nafas yang cepat
  • Peningkatan detak jantung
  • Suhu tinggi
  • Kejang
  • Otot kaku

Baca juga: Seberapa Penting Makanan Basah untuk Kucing? Ini Penjelasannya

Hal yang dilakukan jika kucing makan coklat

Ilustrasi cokelat truffle.DOK.SHUTTERSTOCK/BONDART PHOTOGRAPHY Ilustrasi cokelat truffle.

Awasi kucing

Tetap awasi perubahan perilaku kucing, apakah kucing menunjukkan tanda-tanda keracunan atau tidak. Jika kucing biasanya bermain di luar rumah, tahan ia didalam rumah dan terus perhatikan perubahan perilakunya.

Minta bantuan dokter hewan

Jika kucing baru saja makan coklat, dokter hewan mungkin bisa membuat kucing memuntahkan apa yang sudah ia makan.

Mungkin kucing akan muntah secara alami setelah makan coklat, tetapi jangan mencoba memaksakan muntah sendiri di rumah tanpa saran dari dokter hewan. Dokter akan melakukan sejumlah test termasuk pemeriksaan fisik bahkan urine.

Baca juga: Ketahui, Ini Jumlah Kebutuhan Nutrisi yang Dibutuhkan Setiap Kucing

Pastikan jumlah coklat yang dikonsumsi kucing

Jika kucing tidak sengaja memakan coklat, coba untuk temukan kemasan coklatnya atau mengira-ngira jumlah coklat yang sudah termakan.

Bawalah kemasan coklat ini ke dokter hewan untuk menentukan seberapa besar resiko keracunan yang mungkin terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Cara Mencegah Pakaian Menyusut

4 Cara Mencegah Pakaian Menyusut

Housing
6 Ide Warna Cat Terbaik untuk Ruang Bawah Tanah

6 Ide Warna Cat Terbaik untuk Ruang Bawah Tanah

Decor
Cara Menata Area Bawah Wastafel Kamar Mandi agar Selalu Rapi

Cara Menata Area Bawah Wastafel Kamar Mandi agar Selalu Rapi

Do it your self
Cara Mencuci Celana Jeans Hitam agar Warnanya Tidak Pudar

Cara Mencuci Celana Jeans Hitam agar Warnanya Tidak Pudar

Do it your self
Inilah 4 Perbedaan Ruang Keluarga dan Ruang Tamu

Inilah 4 Perbedaan Ruang Keluarga dan Ruang Tamu

Housing
5 Ide Dekorasi Sudut Kosong di Dalam Rumah

5 Ide Dekorasi Sudut Kosong di Dalam Rumah

Decor
Kompor Induksi Vs Kompor Listrik, Mana yang Lebih Bagus?

Kompor Induksi Vs Kompor Listrik, Mana yang Lebih Bagus?

Home Appliances
5 Bahan Dapur yang Bisa Mengusir Hama di Rumah

5 Bahan Dapur yang Bisa Mengusir Hama di Rumah

Do it your self
5 Kesalahan Membersihkan Kamar Tidur yang Harus Dihindari

5 Kesalahan Membersihkan Kamar Tidur yang Harus Dihindari

Do it your self
6 Barang yang Dapat Dibersihkan dengan Rol Serat

6 Barang yang Dapat Dibersihkan dengan Rol Serat

Housing
5 Cara Menghilangkan Noda Detergen dari Pakaian

5 Cara Menghilangkan Noda Detergen dari Pakaian

Do it your self
Cara Menghilangkan Bekas Lecet dari Dinding dan Lantai

Cara Menghilangkan Bekas Lecet dari Dinding dan Lantai

Do it your self
6 Cara Membasmi Jangkrik dari Rumah

6 Cara Membasmi Jangkrik dari Rumah

Housing
Jangan Asal, Ini Cara Mencuci Selimut Berdasarkan Materialnya

Jangan Asal, Ini Cara Mencuci Selimut Berdasarkan Materialnya

Do it your self
6 Cara Menyimpan Syal Agar Tidak Mudah Rusak

6 Cara Menyimpan Syal Agar Tidak Mudah Rusak

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com