Hanya saja, jangan menggunakan ampas kopi pada meja granit atau marmer berwarna terang, karena warnanya dapat meresap ke permukaan berpori.
Ampas kopi adalah sumber nitrogen yang sangat baik. Ampas kopi juga mengandung nutrisi penting lainnya seperti fosfor, potasium, zat besi, kalsium, dan magnesium, yang merupakan nutrisi bagi tanah.
Untuk membuat pupuk dari ampas kopi, campur ampas kopi dengan bahan organik lainnya, seperti potongan rumput, daun yang gugur, kompos, atau jerami kering untuk mengurangi kecenderungan lahan untuk saling mengunci dan membentuk penghalang penetrasi air.
Baca juga: Ingin Menanam Kopi di Rumah? Perhatikan Pohon Naungannya
Menurut Lisa Ogden di University of Wyoming, AS, tanaman yang merespon dengan baik terhadap ampas kopi termasuk blueberry, kubis, kedelai, pohon buah-buahan, tomat, jagung, mawar, camelia, rhododendron, dan azalea.
Akan tetapi, berhati-hatilah dalam menyebarkannya terlalu bebas di sekitar biji dan bibit, karena kandungan kafein dapat merusak pertumbuhan.
Ampas kopi tidak hanya memperkaya tanah, tetapi juga menarik pembantu taman kecil terbaik dari alam, yakni cacing. Cacing memperbaiki aerasi tanah, penyaringan air, dan mengeluarkan kotoran yang kaya nutrisi.
Namun, jangan taburkan terlalu banyak karena akan membuat tanah terlalu asam.
Baca juga: Saatnya Menanam, Ini Prediksi 3 Tren Kopi di Indonesia
Taburkan ampas kopi di sekitar tanaman dan sekeliling taman Anda sebagai pembasmi hama alami seperti semut dan siput.
Healthline menyatakan, meninggalkan atau menaburkan semangkuk ampas kopi di sekitar area tempat duduk luar ruangan dapat berfungsi untuk mengusir nyamuk, lalat buah, dan kumbang.