Tentu saja media tanam ini tidak mampu menyediakan unsur hara secara alami bagi tanaman, namun struktur medianya yang porous akan dapat menyimpan air dengan baik serta juga dapat dengan mudah ditembus akar tanaman.
Media akar pakis juga mudah diperoleh dan memiliki harga yang murah, sehingga relatif ekonomis, terutama untuk budidaya tanaman hias skala rumahan hingga skala besar.
Baca juga: Mengenal Perlite, Media Tanam dari Hasil Letusan Gunung Api
Sebelum digunakan, akar pakis harus disterilkan terlebih dahulu agar bebas dari kontaminasi yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman. Selain itu, media ini dapat dipakai berulang, namun harus selalu disterilkan sebelum dipakai kembali.
Cocopeat atau sabut kelapa sangat mudah ditemukan di sekitar kita dan bahkan seringkali dianggap limbah. Namun, sabut kelapa dapat dipakai sebagai media tanam.
Jenis tanaman yang biasa ditanam pada media sabut kelapa adalah tanaman anggrek. Anggrek dendrobium dan anggrek bulan merupakan jenis yang tepat dan dapat tumbuh baik pada media ini.
Namun, kelembapan suhu dan media harus dijaga, sebab cocopeat sangat mudah lembap dan lapuk. Dengan kondisi ini maka akan dapat menyebabkan busuk akar dan mengundang berbagai jenis serangan hama dan penyakit pada tanaman.
Baca juga: 5 Tanaman Ini Bisa Diperbanyak dengan Stek Media Tanah dan Caranya
Selain itu, sabut kelapa juga mengandung senyawa tanin yang dapat menjadi racun bagi tanaman, sehingga sebelum digunakan harus direndam terlebih dahulu hingga warna air rendamannya berubah menjadi bening.
Pasir juga menjadi media tanam yang dapat dipakai sebagai media tanaman hias. Sebab, media pasir sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan beberapa jenis tanaman hias.
Seperti misalnya jenis tanaman hias allium atau tanaman hias yang memiliki umbi serta kaktus. Hal ini disebabkan karena pasir memiliki tekstur yang tidak mampu memegang air terlalu banyak.