JAKARTA, KOMPAS.com – Umumnya, manusia adalah makhluk hidup yang sering memiliki alergi terhadap kucing.
Rontokan kulit kering (dander)—berbeda dengan ketombe atau dandruff—pada kucing dapat membuat manusia bersin, gatal-gatal, mengi, bahkan hingga batuk-batuk.
Baca juga: Seberapa Sering Anjing Peliharaan Harus Dimandikan?
Melansir Pet MD, Kamis (27/1/2022), ternyata anjing juga bisa alergi terhadap kucing. Bahkan, sebagian besar gejalanya mirip dengan gejala alergi yang dialami manusia.
Hal ini dituturkan Elizabeth Falk, dokter hewan bersertifikat di Cornell University Veterinary Specialists di Stamford, Connecticut, Amerika Serikat (AS).
“Kami menyertakan tes untuk dander kucing dalam tes alergi intradermal kami. Sekitar satu dari 20 pasien saya memiliki hasil positif terhadap dander kucing dalam tes ini,” ungkap Falk.
Baca juga: Bukan Lapar, Ini Makna Berbagai Jenis Suara Kucing
Susan Jeffrey, dokter hewan di Odyssey Veterinary Care, Fitchburg, Wisconsin, AS, mengungkapkan, anjing yang alergi pada kucing akan memiliki gejala mirip dengan alergi lingkungan lainnya.
Dia melanjutkan, beberapa gejalanya termasuk banyak menggaruk dan menjilat.
“Ini menyebabkan perubahan kulit seperti kemerahan, ekskoriasi atau menggaruk secara berulang, dan pengembangan pustula atau krusta,” jelas Jeffrey yang sempat bekerja di Truesdell Animal Care Hospital di Madison, Wisconsin, AS.
Baca juga: Ketahui, Ini 3 Alasan Anjing Mengejar Ekornya
Sementara itu, menurut Kristin Holm, dokter Kulit Hewan di Veterinary Dermatology Consultation Services di Johnston, Iowa, beberapa anjing lainnya mungkin menunjukkan tanda-tanda pernapasan seperti batuk, bersin, hingga mata dan hidung yang berair.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.