JAKARTA, KOMPAS.com - Apabila Anda menanam mentimun, baik di pekarangan rumah atau kebun, Anda juga perlu memperhatikan kehadiran hama tanaman. Salah satu hama yang kerap menyerah adalah oteng-oteng atau kutu kuya.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (7/12/2021), hama oteng-oteng atau kutu kuya merupakan kumbang perusak daun. Hama kecil ini berukuran sekitar 1 cm dengan sayap berwarna kuning polos.
Oteng-oteng menyerang daun dengan memakan daun-daun muda hingga batang muda. Serangan parah dapat menyebabkan tanaman merangas dengan menyisakan tulang daun hingga akhirnya mati.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Alami untuk Basmi Hama Ulat Grayak
Hama oteng-oteng menyerang tanaman sejak berbentuk larva yang menyerang akar tanaman hingga tanaman menjadi layu dan mati.
Oteng-oteng dewasa memakan daun dan hanya menyisakan tulang daunnya.
Serangan berat terjadi pada tanaman muda sejak tanaman tumbuh hingga umur dua minggu. Hama oteng-oteng berkembang biak dengan cara bertelur.
Oteng-oteng banyak dijumpai di lahan tanaman mentimun, terung, melon, semangka, dan labu. Pasalnya, hama oteng-oteng sangat menyukai tanaman yang berdaun lebar.
Baca juga: Mengenal Hama Kutu Daun Persik pada Tanaman Cabai dan Cara Membasminya
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hama oteng-oteng atau kutu kuya menyerang tanaman mentimun Anda, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Mudah, Begini Cara Membasmi Hama Agas Jamur pada Tanaman
Jika hama oteng-oteng sudah telanjur menyerang tanaman mentimun Anda, berikut beberapa langkah pengendalian yang dapat dilakukan.
Penyemprotan dilakukan pada saat hama oteng-oteng aktif, yaitu pada pagi dan sore hari.
Baca juga: Harus Tahu, Ini Daftar Hama Paling Berbahaya Bagi Tanaman
Penaburan nematisida sebaiknya hanya dilakukan pada saat tanaman baru tumbuh hingga tanaman berumur 10 hari setelah tanam. Sebab, nematisida bersifat sistemik yang dapat diserap oleh akar dan masuk ke seluruh jaringan tanaman.
Pemberian nematisida jangan berlebihan dan tidak dianjurkan menjelang tanaman berbunga, lantaran buah dan daun tanaman bisa mengandung racun yang mematikan.
Ada beberapa bahan alami disekitar kita yang bias dimanfaatkan untuk mengatasi hama oteng-oteng, seperti daun pepaya, daun sirsak dan bawang putih. Keunggulan bahan alami sebagai pestisida adalah tidak adanya resistensi hama sekalipun digunakan dalam dosis tinggi dan terus-menerus.
Racunnya juga mudah terurai oleh tanah, sehingga tidak membahayakan makhluk hidup lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.