Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyakit yang Mengintai Kucing saat Musim Hujan

Kompas.com - 20/11/2021, 10:30 WIB
Lolita Valda Claudia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Sebagai negara tropis, Indonesia mengalami dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

Saat musim hujan, cuaca cenderung dingin dan lembab. Hal ini menimbulkan sejumlah penyakit yang mengintai manusia seperti demam berdarah, gigitan nyamuk, dan serangga lainnya.

Namun, tak hanya manusia yang harus waspada dengan sejumlah penyakit saat musim hujan, kucing juga tak boleh luput dari perhatian.

Melansir dari akun Instagram Vetopet pada Sabtu (20/11/2021) berikut ini sejumlah penyakit yang mengintai anabul kesayangan saat musim hujan, pemilik wajib waspada!

Baca juga: Bahayakah Kucing Makan Tulang Ayam?

Feline Infectious Peritonis (FIP)

Menurut Cornell University, Feline Infectious Peritonitis (FIP) adalah penyakit virus pada kucing yang disebabkan oleh jenis virus tertentu yang disebut feline coronavirus.

Sebagian besar jenis virus corona kucing ditemukan di saluran pencernaan dan tidak menyebabkan penyakit yang signifikan. Ini disebut sebagai feline enteric coronavirus (FeCV).

Baca juga: 4 Alasan Kucing Suka Memijat

Kucing yang terinfeksi FeCV biasanya tidak menunjukkan gejala apa pun selama infeksi virus awal, tetapi kadang-kadang dapat mengalami diare singkat dan/atau tanda-tanda saluran pernapasan atas ringan yang membuat mereka sembuh secara spontan.

Meski begitu, untuk sejumlah kucing dengan kondisi kesehatan yang buruk, jika tertular penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

Baca juga: 5 Penyebab Kucing Peliharaan Selalu Lapar

Feline Panleukopenia

Di masa lalu, panleukopenia kucing (FP) adalah penyebab utama kematian pada kucing. Saat ini, ini adalah penyakit yang tidak umum, sebagian besar karena ketersediaan dan penggunaan vaksin yang sangat efektif. Penyakit ini juga disebut distemper kucing atau parvo kucing.

Feline panleukopenia (FP) adalah penyakit virus kucing yang sangat menular yang disebabkan oleh feline parvovirus. Ini biasanya menyerang anak kucing.

Baca juga: Berapa Lama Kucing Peliharaan Bisa Ditinggal Sendirian di Rumah?

 

Kucing dapat mengeluarkan virus melalui urin, feses, dan sekresi hidungnya; infeksi terjadi ketika kucing yang rentan bersentuhan dengan sekresi ini, atau bahkan kutu dari kucing yang terinfeksi.

Tanda-tanda FP dapat bervariasi dan mungkin mirip dengan penyakit lain seperti infeksi Salmonella atau Campylobacter, pankreatitis, infeksi feline immunodeficiency virus (FIV), atau infeksi virus leukemia kucing (FeLV).

Kucing yang terinfeksi bahkan mungkin menunjukkan tanda-tanda yang mirip dengan yang terlihat saat kucing diracun atau menelan benda asing.

Baca juga: Penyebab Kucing Mengeluarkan Suara Berisik saat Berahi

Diare

Kondisi kesehatan lain yang dapat menyebabkan diare pada kucing termasuk infeksi bakteri, infeksi virus, dan infeksi organisme protozoa seperti Giardia.

Sensitivitas diet dan ketidakseimbangan diet dapat menyebabkan diare. Penyakit radang usus dan kekurangan enzim pencernaan dapat menyebabkan diare pada kucing. Sejumlah hal yang sebaiknya dilakukan ketika kucing mengalami diare ialah:

Baca juga: Penyebab hingga Cara Mengatasi Kucing yang Pemarah dan Agresif

  • Mengganti makanan kucing
  • Makanan rendah serat. Sebab beberapa jenis diare kucing membaik dengan diet rendah serat (sangat mudah dicerna).
  • Perbanyak asupan air dan elektrolit
  • Konsumsi probiotik
  • Gunakan obat anti diare
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com