Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab hingga Cara Mengatasi Kucing yang Pemarah dan Agresif

Kompas.com - 18/11/2021, 14:50 WIB
Lolita Valda Claudia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Banyak orang lebih memilih anjing daripada kucing karena mereka percaya kucing memiliki karakter yang berubah-ubah.

Orang umumnya menggambarkan kucing sebagai orang yang mencintai kebebasannya. Namun, terkadang kemandirian ini mungkin berbatasan dengan ketidakpedulian atau agresivitas.

Sebagian besar perilaku agresif terjadi ketika hewan tersebut stres atau merasa berada dalam bahaya. Dalam situasi ini, tidak banyak yang bisa dilakukan pemilik kucing.

Sebaliknya, penting untuk mengenali tanda dan penyebab kemarahan kucing Anda. Melansir dari My Animals pada Kamis (18/11/2021) berikut ini cara menghadapi kucing pemarah dan galak.

Baca juga: Perhatikan, Ini Tanda Kucing Marah pada Pemiliknya

Cara mengenali kucing yang marah

Pertama, kita harus ingat bahwa kucing kurang jinak daripada anjing. Akibatnya, situasi bahaya, stres, atau ketidakpastian, kucing cenderung bereaksi dengan cara yang lebih mirip dengan hewan liar daripada hewan peliharaan.

Perilaku tertentu yang tampaknya tidak berbahaya dapat menyebabkan respons yang tidak menyenangkan.

Anak kecil, misalnya, cenderung bermain dengan ekor kucing atau memperlakukannya dengan kasar. Ini bisa membuat kucing merasa stres.

Akibatnya, mereka mungkin bereaksi terhadap "ancaman". Berikut ini tanda ketika kucing sedang marah:u

Baca juga: Tanpa Disadari, 5 Hal Sepele Ini Bikin Kucing Marah

  • Pupil-pupil terdilatasikan
  • Seekor kucing yang merasa terancam akan melengkungkan punggungnya, menunjukkan gigi dan cakarnya, dan mengambil posisi menyerang. Rambutnya juga akan berdiri. Ini adalah mekanisme pertahanan yang menciptakan ilusi bahwa kucing lebih besar dari yang sebenarnya.
  • Telinga terlipat.
  • Menarik kembali bibir mereka untuk menunjukkan gigi mereka, seringkali sambil mendesis.
  • Mendengkur.

Penyapihan dini dan perkembangan kucing yang pemarah

Ilustrasi kucing agresif. PIXABAY/YVONNE Ilustrasi kucing agresif.

Sebuah studi baru-baru ini menyoroti hubungan antara penyapihan dini pada kucing dan perkembangan perilaku marah.

Penyapihan dini juga dapat menciptakan beberapa perilaku stereotip, seperti gerakan kucing yang berulang-ulang yang tidak memiliki fungsi.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports ini melihat konsekuensi dari menyapih kucing yang berusia kurang dari 12 minggu.

Mereka bekerja dengan 5.726 kucing yang terdiri dari empat ras berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa kucing yang disapih pada usia delapan minggu lebih cenderung menunjukkan perilaku agresif daripada perilaku ketakutan.

Baca juga: Cara Jitu Membuat Kucing yang Pemalu Jadi Betah di Rumah

 

Faktanya, kucing yang disapih setelah 14 minggu tampak kurang tegang di sekitar orang asing dan memiliki kecenderungan yang lebih kecil untuk mengembangkan pola perilaku tertentu.

Temuan ini menunjukkan bahwa menyapih setelah 14 minggu adalah pilihan terbaik untuk hewan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com