Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Memilih dan Menggunakan Pupuk Tanaman Hias yang Tepat

Kompas.com - 09/10/2021, 07:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Agar dapat tumbuh dengan sehat, tanaman hias membutuhkan sejumlah nutrisi. Tanah dan media tanam memberikan nutrisi yang dibutuhkan, namun seiring waktu, akar tanaman menyerap banyak nutrisi tersebut dan menggunakannya melalui fotosintesis.

Di situlah pupuk menjadi penting. Pupuk mengisi kembali nutrisi yang hilang sehingga tanaman Anda dapat tumbuh lebih kuat, daun, akar, dan bunga lebih sehat dan padat.

Tanaman hias dalam ruangan mungkin dapat bertahan tanpa pupuk, asalkan mendapat cukup air dan sinar matahari. Akan tetapi, memberi pupuk dapat membantu tanaman benar-benar berkembang.

Baca juga: 5 Kelebihan Pupuk Organik untuk Tanaman

Dilansir dari Mind Body Green, Sabtu (9/10/2021), para ahli menjelaskan mengenai pupuk dan manfaatnya untuk tanaman, cara memilih pupuk yang tepat, serta cara menggunakannya untuk tanaman.

Ilustrasi pupuk NPK, pupuk NPK mutiara.SHUTTERSTOCK/SOMPRASONG WITTAYANUPAKORN Ilustrasi pupuk NPK, pupuk NPK mutiara.

Apa itu pupuk dan fungsinya untuk tanaman?

Pupuk mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh. Zat nutrisi yang paling penting adalah NPK alias nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).

"Secara umum, nitrogen adalah nutrisi utama dan akhir semua," kata Jonathan Russell-Anelli, dosen senior di Cornell University School of Integrative Plant Science.

Selain NPK, tanaman membutuhkan belerang (S), magnesium (Mg), karbon (C), oksigen (O), hidrogen (H), dan sejumlah kecil zat besi (Fe), boron (B), klorin (Cl), mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), dan molibdenum (Mo).

Baca juga: 8 Pupuk Organik Terbaik untuk Tanaman, Bisa Dibuat Sendiri di Rumah

"Tanaman menggabungkan nutrisi ini dengan sinar matahari, udara, dan air untuk membuat makanan mereka sendiri melalui proses fotosintesis," jelas Leslie F Halleck, ahli hortikultura dan penulis profesional bersertifikat.

 

Anda biasanya akan melihat tiga angka pada label pupuk, yang menunjukkan rasio nitrogen, fosfor, dan kalium. Jika Anda membaca 24-8-16, misalnya, maka pupuk itu memiliki 24 persen N, 8 persen P, dan 16 persen K.

Jenis pupuk untuk tanaman

Nitrogen mendukung pertumbuhan daun tanaman, sementara fosfor membantu pertumbuhan akar dan pembungaan. Adapun kalium membantu kesehatan tanaman secara menyeluruh.

Tanaman hias yang memiliki daun lebih sedikit, seperti sukulen, membutuhkan lebih sedikit nitrogen. Itu sebabnya Anda mungkin menemukan pupuk khusus sukulen dengan rasio 5-10-10.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Teknik Penyemprotan Pupuk Daun pada Aglonema

 

Ilustrasi pupuk kandang, pupuk dari kotoran hewan.SHUTTERSTOCK/SINGKHAM Ilustrasi pupuk kandang, pupuk dari kotoran hewan.

Tanaman hias bunga mungkin menghargai nilai P yang lebih tinggi. Namun, secara keseluruhan, sebagian besar tanaman hias akan senang dengan pupuk yang memiliki rasio genap dari ketiganya, menjadikannya pilihan yang baik.

Jenis pupuk yang paling umum adalah pupuk cair, yang dapat digunakan langsung pada tanaman, dan pupuk granular yang perlu dilarutkan dalam air.

Selain itu, ada juga pupuk slow release yang perlu diterapkan hanya sekali setiap beberapa bulan. Akan tetapi, jenis pupuk ini memberi Anda lebih sedikit kendali atas berapa banyak pupuk yang sebenarnya diperoleh tanaman.

Pupuk organik dan non-organik

Sama seperti makanan manusia, pupuk hadir dalam jenis organik dan non-organik. Bedanya, yang satu terbuat dari bahan alami dan yang lainnya diproduksi di laboratorium.

Baca juga: 3 Dampak Buruk Memberikan Pupuk Terlalu Banyak pada Tanaman

Pupuk non-organik cenderung memiliki persentase nutrisi yang lebih tinggi daripada pupuk alami dan oleh karena itu harus diaplikasikan secukupnya saja. Jika Anda menambahkan terlalu banyak pupuk ini ke tanaman, daun bisa terbakar dan tanah bisa mengembangkan penumpukan garam.

Itu sebabnya Halleck menyarankan Anda memilih pupuk organik bila memungkinkan. Pupuk ini lebih mirip dengan nutrisi yang akan diterima tanaman di habitat aslinya dan cenderung lebih lembut, meskipun biasanya lebih mahal.

 

"Itu termasuk humus cair, pupuk kompos, rumput laut, dan lainnya, untuk tanaman hias saya," ujar Halleck.

Cara menggunakan pupuk untuk tanaman

Halleck dan Russell-Anelli sama-sama mengatakan, aturan utama pemupukan tanaman adalah tidak menerapkannya secara berlebihan, terutama jika Anda menggunakan pupuk non-organik.

Baca juga: Apakah Tanaman Harus Disiram Setelah Diberikan Pupuk?

Ilustrasi memberi pupuk NPK pada tanaman.SHUTTERSTOCK/SOORACHET KHEAWHOM Ilustrasi memberi pupuk NPK pada tanaman.

"Jika Anda menggunakan pupuk non-organik, saya sarankan untuk memotong tingkat aplikasi menjadi dua," kata Halleck.

Setiap jenis pupuk akan datang dengan instruksi aplikasinya sendiri. Dengan demikian, perhatikan petunjuk penggunaan yang ada di kotak atau botolnya.

"Untuk tanaman hias kecil, kurangi tingkat aplikasi hingga dari tingkat yang disarankan, bahkan dengan pupuk alami," terang Halleck.

Adapun kapan harus menggunakan pupuk, tanaman tidak akan membutuhkannya selama dua bulan pertama atau lebih di tanah baru.

Baca juga: Apakah Kulit Kentang Bisa Dijadikan Pupuk Tanaman? Ini Penjelasannya

Setelah itu, sebagian besar ahli tanaman menyarankan untuk melakukan pemupukan setiap dua minggu hingga satu bulan sekali selama musim tanam aktif tanaman, saat Anda menyirami tanaman.

Anda mungkin ingin menggunakan lebih sedikit pupuk di awal dan akhir musim tanam, karena tanaman tidak akan secara aktif mengambil banyak nutrisi.

Sekali lagi, konsentrasi NPK yang lebih tinggi berarti bahwa pupuk akan lebih intens dan karenanya harus diencerkan dalam lebih banyak air atau digunakan lebih jarang.

"Gunakan strategi yang lebih sedikit dan kemudian tunggu setidaknya beberapa hari sebelum menambahkan lebih banyak," saran Russell-Anelli.

Baca juga: Mana yang Benar, Memberi Pupuk Sebelum atau Setelah Hujan?

Tanda-tanda bahwa Anda memberi pupuk secara berlebihan termasuk daun tanaman menguning, penumpukan garam di tanah, dan daun rontok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com