Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menggunakan Kipas Angin

Kompas.com - 22/09/2021, 12:11 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat musim kemarau biasanya Anda mengandalkan AC untuk pendinginan, jangan hanya mengandalkan AC. Namun, dengan cara seperti itu, tagihan listrik akan lebih meningkat.

Untuk mengatasi udara panas tanpa harus meningkatkan biaya, menggunakan kipas angin menjadi salah satu cara yang lainnya.

Melansir dari Ktar News, Rabu (22/9/2021) kipas angin juga memainkan peran penting dalam meningkatkan tingkat kenyamanan.

Baca juga: 4 Trik Membuat Udara yang Diembuskan Kipas Angin Lebih Dingin

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan kipas angin agar ruangan bisa lebih nyaman dan sejuk.

Ilustrasi kipas angin gantung. SHUTTERSTOCK/BYJENG Ilustrasi kipas angin gantung.

1. Hindari memasang kipas angin plafon terlalu tinggi

American Lighting Association memperingatkan bahwa ketika kipas angin plafon atau kipas angin gantung terlalu tinggi, itu dapat mengurangi aliran udara dan kehilangan efek pendinginan. Pengaturan ketinggian yang tepat dari kipas angin plafon akan berbeda-beda di setiap ruangan.

Aturan umum adalah untuk mengatur kipas angin plafon 2,5 sampai 3,5 meter dari lantai. Pengukuran ini ditentukan oleh ketinggian plafon, dimensi ruangan, dan estetika.

Ketinggian pemasangan optimal untuk kipas langit-langit adalah 2,5 meter hingga 3 meter di atas lantai, dengan minimal 2 meter ke bagian bawah bilah untuk keamanan.

Baca juga: Berapa Lama Kipas Angin Plafon Boleh Dinyalakan?

Kamar yang lebih besar membutuhkan kipas yang lebih besar. American Lighting Association juga mencatat bahwa untuk efisiensi maksimum, pilihlah kipas angin yang sesuai dengan ukuran ruangan Anda.

 

 

Kamar yang berukuran 7 meter persegi paling cocok dengan kipas angin dengan bilah 90 cm atau lebih kecil.

Kamar berukuran sedang hingga 13 meter persegi dapat memuat kipas langit-langit dengan bilah dari 90 cm hingga 1 meter. Kamar tidur besar dan ruang keluarga, sekitar 20 meter persegi, paling efisien dengan bilah kipas berukuran 1,27 meter hingga 1,3 meter.

Jangan biarkan kipas angin di langit-langit menyala sepanjang waktu saat Anda tidak di rumah
Kipas plafon tidak benar-benar mendinginkan udara, dan motornya menghasilkan panas serta menggunakan listrik.

Baca juga: Jangan Letakkan Tanaman Hias di Dekat Kipas Angin, Mengapa?

Selain itu, kipas plafon hanya bermanfaat dijalankan ketika seseorang berada di dalam ruangan. Jadi, matikan kipas plafon jika tidak ada siapa pun di dalam ruangan, karena akan berbahaya, dari motor kipas panas hingga bisa terjadi kebakaran.

Ilustrasi exhaust fan di kamar mandi. SHUTTERSTOCK/TH_GIM Ilustrasi exhaust fan di kamar mandi.

2. Pasang kipas ventilasi di dapur dan kamar mandi 

Kipas angin dapur atau kipas ventilasi alias exhaust fan akan dengan cepat menghilangkan panas, uap, asap, dan bau yang dihasilkan saat memasak.

Jika Anda sedang merenovasi dapur, pilih kipas angin dan sistem ventilasi Anda dengan hati-hati. Kinerja berbagai kipas diukur dalam kaki kubik per menit (CFM).

Semakin tinggi angka CFM, semakin banyak udara yang dapat dikeluarkan oleh kipas jangkauan dalam satu menit pengoperasian.

Baca juga: Cara Membersihkan Exhaust Fan Kamar Mandi yang Berdebu

Selain dapur, area yang harus menggunakan kipas ventilasi ini adalah kamar mandi. Pasang pengatur waktu agar mati setelah 15 menit.

Satu kipas pembuangan kamar mandi yang dibiarkan menyala di pagi hari dapat mengevakuasi 9.000 kaki persegi udara setiap jam. Sehingga akan meningkatkan biaya listrik rumah Anda.

 

3. Hindari menjalankan kipas angin saat musim hujan

Menjalankan kipas angin selama musim hujan dapat secara signifikan meningkatkan kelembapan di rumah Anda dan menambah beban kerja yang tidak perlu pada listrik rumah Anda. Sehingga, hindari menjalankan kipas di saat musim hujan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com