Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Tanaman Negatif dan Beracun di Dalam Ruangan Menurut Feng Shui

Kompas.com - 28/08/2021, 09:41 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Decortips

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi pecinta tanaman, semakin banyak tanaman yang dirawat dan dipelihara maka akan semakin baik.

Tetapi, ada beberapa tanaman yang negatif dan beracun yang tidak boleh ada di dalam rumah.

Apabila kamu memilih jenis tanaman dalam ruangan untuk menghias rumahmu, sebaiknya ketahui lebih dalam.

Baca juga: Kenapa Kaktus Lembek dan Busuk? Ini Penyebab dan Solusinya

Dilansir dari Decor Tips, Sabtu (28/8/2021), berikut ini adalah beberapa tanaman negatif dan beracun yang sebaiknya tidak berada di dalam ruangan.

Ilustrasi tanaman palsu, bunga palsu. PIXABAY/2427999 Ilustrasi tanaman palsu, bunga palsu.

Tanaman yang memberi energi negatif

Mari membahas tanaman yang tidak boleh dimiliki di dalam ruangan karena dianggap negatif menurut feng shui.

Feng shui merupakan ilmu, seni, dan teknik untuk menciptakan keseimbangan serta keselarasan bagi lingkungan tempat tinggal, yang hakikatnya berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan.

Menanam tanaman di semua area rumah merupakan hal penting dalam feng shui, tetapi tidak semua tanaman melepaskan energi positif.

Baca juga: Panduan Perawatan Tanaman Hias Ketapang Biola yang Perlu Diketahui

Dalam feng shui, tanaman mati (tanaman palsu) atau sakit tidak boleh menjadi bagian dari dekorasi rumah karena berkonotasi negatif. Selain itu, tanaman yang memiliki konotasi negatif di dalam ruangan adalah sebagai berikut. 

 

Kaktus

Kaktus populer untuk menarik energi buruk, jadi mereka tidak boleh berada di dalam ruangan.

Lokasi yang ideal untuk menempatkannya adalah di luar ruangan, seperti teras atau kebun, sehingga kaktus melindungi rumahmu dan menetralisir energi buruk sebelum masuk ke dalam rumahmu.

Ilustrasi tanaman bonsai. PIXABAY/ILONA ILYES Ilustrasi tanaman bonsai.

Bonsai

Jenis pohon skala kecil ini sangat diminati. Meski begitu, sebuah pohon bonsai di dalam rumah juga berkonotasi negatif.

Baca juga: 5 Tips Merawat Tanaman Hias Peperomia Watermelon

Sebab, pohon bonsai dianggap mewakili batasan (dengan tidak dapat tumbuh seperti spesimen yang ditirunya). Pohon bonsai dianggap "kerdil" oleh manusia.

Hydrangea

Tanaman bunga hydrangea sangat indah, terlebih pada saat mereka mekar. Tapi, lebih baik untuk tidak memiliki hyndrangea di dalam rumah.

Sebab, hydrangea memiliki konotasi negatif dan mewakili kesepian serta kegagalan bagi banyak orang.

Tanaman merambat

Ketika tanaman merambat tumbuh ke bawah, mereka memiliki dampak negatif, karena akan mendorong energimu untuk melakukan hal yang sama alias menurun.

Baca juga: Ragam Pilihan Tanaman Hias untuk Teras Rumah dan Cara Menatanya

Tempat yang ideal untuk menanam tanaman ini adalah di luar ruangan dan di dekat tempat teduh seperti teras atau atap.

Hal yang sama berlaku untuk tanaman gantung seperti daun ivi (English Ivy), petunia, geranium, dan lobelia.

Jika kamu menyukai tanaman merambat dan ingin menanamnya, tempatkan panduan untuk mencegahnya tumbuh ke bawah dan menarik hal-hal negatif ke rumahmu.

Ilustrasi bunga carnation atau bunga anyelir.PIXABAY/PEZIBEAR Ilustrasi bunga carnation atau bunga anyelir.

Anyelir

Anyelir memiliki warna yang sangat bervariasi dan cerah, itulah sebabnya bunga ini banyak digemari.

Baca juga: Benarkah Menyiram Tanaman dari Bawah Lebih Efektif?

Meski begitu, mereka mempertahankan energi baik dari rumah dan hanya mengeluarkan energi negatif menurut feng shui.

Bahkan, di beberapa negara, bunga ini terkait dengan kematian, karena merupakan pilihan populer untuk pemakaman.

Tanaman beracun

Di bawah ini, kamu akan menemukan daftar tanaman yang biasa ditemukan di interior banyak rumah.

Tetapi, pada kenyataannya mereka adalah tanaman beracun, baik untuk hewan peliharaan maupun manusia. Jika kamu masih ingin menanam dan memiliki tanaman ini di rumahmu, lakukan tindakan pencegahan.

Baca juga: 7 Tanaman Pakis yang Cocok Diletakkan di Dalam Ruangan

Philodendron

Ini adalah tanaman yang besar dan sangat indah. Alasan mengapa tidak boleh berada di dalam ruangan adalah karena beracun.

Jika tertelan oleh seseorang, ini dapat menyebabkan pembengkakan di mulut dan saluran pencernaan. Bagi hewan peliharaan, dapat menyebabkan kejang.

Bakung

Bunga bakung merupakan tanaman berbunga yang sangat populer karena keindahan bunganya yang berwarna kuning.

Namun, pada hewan bunga ini terbukti beracun, menyebabkan iritasi pada mulut, muntah, kejang, gastroenteritis (flu perut), diare berdarah, dan bahkan kesulitan pernapasan.

Ilustrasi tanaman hias Dieffenbachia. SHUTTERSTOCK/SVETLANA TIKHONOVA Ilustrasi tanaman hias Dieffenbachia.

Dieffenbachia

Dieffenbachia yang juga dikenal sebagai daun bahagia merupakan tanaman tidak berbunga, tetapi memiliki daun lebar yang menggabungkan dua jenis warna hijau.

Ketika daun dieffenbachia termakan, ini menyebabkan pembengkakan di mulut dan tenggorokan, mual, muntah, dan diare karena kandungan kristal kalsium oksalatnya (sebuah senyawa).

Jangan menanam tanaman negatif dan beracun di rumah

Setelah mengetahui beberapa informasi berharga tentang tanaman negatif dan beracun, kamu juga memiliki beberapa alasan kuat untuk tidak menanamnya atau memajangnya di dalam ruangan.

Jika ada tanaman dari daftar yang disebutkan di atas benar-benar kamu sukai, maka kamu tetap bisa memilikinya. Tapi, cukup simpan di luar ruangan saja.

Baca juga: 4 Penyakit Umum Tanaman Bunga Kacapiring dan Solusinya

Ini terutama berlaku untuk tanaman yang menyimpan energi negatif, simpan di tempat yang seharusnya, yakni di luar ruangan rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com