Kucing yang ketakutan atau kesakitan dapat menggigit jika bahasa tubuh dan vokalisasi peringatannya diabaikan.
Banyak hal yang berbeda dapat menyebabkan tingkat pergolakan emosional pada kucing, termasuk mengejutkan mereka dari tidur siang, memotong kuku mereka, orang asing memasuki ruangan, atau stimulasi berlebihan dari mengelus.
“Orang-orang tidak tahu cara memelihara kucing. Mereka (kucing) sensitif terhadap sentuhan dan dapat dengan mudah distimulasi secara berlebihan," kata Ingrid Johnson, CCBC dan direktur Fundamentally Feline di Georgia, AS.
Baca juga: Yuk Bantu Kontrol Populasi Kucing dan Anjing dengan Adopsi
"Kucing lebih suka dibelai pada area yang disukai di kepala, leher, dagu, dan pipi, tidak terlalu ke tulang belakang," imbuh Johnson.
Dia menambahkan, kucing yang kelebihan berat badan lebih rentan menggigit. Ketika kucing yang kelebihan berat badan tidak bisa lagi merawat diri pada bagian tubuh yang sulit dijangkau, mereka bereaksi dengan cepat ketika disentuh di area tersebut.
Pengaturan emosi dan kontrol impuls kucing terbatas. Banyak hal yang dapat menyebabkan kucing frustrasi, seperti terjebak di dalam melihat hewan mangsa di luar jangkauan atau melihat hewan lain berpose menyerang di luar jendela atau pintu.
Namun, alih-alih berkomunikasi dengan kata-kata, kucing Anda menyampaikan emosinya melalui bahasa tubuh.
Baca juga: Bolehkah Menggunakan Sampo Manusia untuk Memandikan Kucing?
Kosakata kucing adalah interaksi halus antara gerakan ekor, telinga, mata, dan tubuh. Seekor kucing yang frustrasi mungkin mondar-mandir dan menjadi terlalu fokus pada objek frustrasi mereka.