Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2021, 18:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi tanaman hias sirih gading satin.SHUTTERSTOCK/FIRN Ilustrasi tanaman hias sirih gading satin.

4. Ada daun yang membusuk di permukaan tanah

Jamur dan infeksi jamur lainnya memakan bahan tanaman yang membusuk, sehingga penumpukan daun mati akan mendorong jamur di tanah. Buang potongan tanaman yang mati sebelum menumpuk di dasarnya.

Daun yang rontok dapat digunakan sebagai mulsa di luar untuk mengurangi sampah halaman.

Apakah tanah yang berjamur berbahaya untuk tanaman?

Jamur di tanah mungkin atau mungkin tidak membahayakan tanaman Anda. Itu tergantung pada jenis jamur yang Anda hadapi.

Baca juga: 6 Tanaman yang Bisa Ditanam Tanpa Tanah

Andrew Gaumond, ahli hortikultura, ahli botani, dan direktur konten di Petal Republic menjelaskan, jamur putih relatif tidak berbahaya bagi kesehatan tanaman secara keseluruhan.

"Sedangkan jamur miselium dapat menjadi masalah nyata," ucapnya.

Beberapa jamur memang menyebabkan penyakit tanaman. Jamur di rumah juga bisa menjadi racun bagi manusia, atau setidaknya mengiritasi mereka yang menderita asma atau alergi.

Jadi, Anda sebaiknya segera menyingkirkannya demi tanaman hias dan diri Anda sendiri.

Baca juga: Hati-hati, Ini Penyebab Jamur pada Tanaman di Pot Tanah Liat

Cara menyingkirkan jamur pada tanah tanaman hias

Beberapa ahli berkebun biasa menggunakan kayu manis sebagai antijamur alami. Cukup bersihkan pot dan taburi dengan kayu manis.

Jika kayu manis tidak berhasil, Anda bisa mencoba semprotan fungisida tanaman hias atau campuran soda kue dan air buatan sendiri. Uji larutan apa pun pada bagian kecil tanaman Anda untuk memastikannya tidak terlalu kuat.

Setelah Anda menghilangkan dan merawat jamur, penting untuk mengatasi apa yang memungkinkan pertumbuhan jamur. Temukan akar masalahnya, lalu sesuaikan perawatan tanaman Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com