JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika memelihara seekor kucing, tidak sedikit orang menjadikan tempe sebagai makanan untuk teman berbulunya.
Selain itu, para pecinta kucing juga banyak yang percaya bahwa tempe adalah makanan yang kaya manfaat dan menjadi bahan alami untuk mengobati diare.
Sayangnya, kucing yang memakan tempe justru bisa berdampak buruk bagi si kucing itu sendiri.
Baca juga: Telinga Kucing Seperti Korengan? Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya
Dikutip dari kanal Youtube Dokter Hewan, Rabu (23/6/2021), ada 4 fakta buruk yang perlu kamu ketahui terkait kucing memakan tempe, berikut di antaranya.
Kamu perlu tahu bahwa kucing merupakan karnivora sejati yang membutuhkan banyak asupan protein dari protein hewani yang ada pada daging.
Sementara itu, tempe merupakan protein nabati. Jadi, kalau kucing mengonsumsi tempe, kebutuhan nutrisinya tidak akan tercukupi.
Selain itu, secara alami usus kucing tidak bisa mencerna protein nabati dengan baik. Jika diberikan tempe, maka dikhawatirkan akan mengganggu pencernaan si kucing.
Baca juga: 5 Penyebab Kucing Menjulurkan Lidah Saat Tidur
Di dalam tempe ada kandungan isoflavon, yang mana senyawa satu ini sebenarnya baik untuk manusia sebagai antikanker, karena dapat merusak radikal bebas di dalam tubuh.
Namun bagi kucing, senyawa ini justru bisa menyebabkan kasus yang namanya hipertiroidisme.
Hipertiroidisme sendiri merupakan kelebihan sekresi hormon tiroid, akibat kelenjar tiroidnya yang membesar. Kelenjar tiroid ini biasa disebut juga dengan kelenjar pertumbuhan.
Kalau kelenjar pertumbuhannya membesar, biasanya metabolisme kucing itu akan lebih cepat, sehingga ia bisa lebih sering lapar namun badannya masih tetap kurus.