Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini Bahan Pembersih Rumah yang Tidak Boleh Dicampur

Kompas.com - 11/06/2021, 15:13 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kegiatan membersihkan berbagai perlengkapan dan area di  rumah, beberapa orang memanfaatkan beragam bahan pembersih alami dan bahan kimia seperti pemutih, cuka, baking soda, hingga alkohol.

Tak jarang, bahan pembersihan itu terkadang dicampur beberapa bahan lain. Padahal, ada beberapa bahan pembersih yang tidak boleh dicampur karena dapat menyebabkan keracunan hingga masalah kesehatan lainnya. 

Baca juga: Cara Membersihkan Setiap Ruangan di Rumah dengan Pemutih

Seperti dilansir dari Insider, Jumat (11/6/2021), sangat disarankan untuk menggunakan satu pembersih rumah tangga guna menghindari pencampuran bahan kimia.

"Kecuali Anda mengetahui molekul di dalam botol dan bagaimana mereka memiliki sifat atau reaksi ketika dicampur. Namun, jangan mencoba ini di rumah," kata Vy Dong, profesor di University of California, Irvine, sekaligus kepala The Dong Research Group. 

Baca juga: 5 Bahan Pengganti Pemutih untuk Mencuci Pakaian, Apa Saja?

Selain itu, Anda juga harus berhati-hati dengan pemutih. Menurut Alexander Lu, ahli kimia dari The Dong Research Group, pemutih terdiri atas bahan kimia yang sangat reaktif, yang membuatnya efektif membunuh bakteri dan virus.

Namun, reaktivitasnya yang tinggi ini membuat pemutih merespons bahan kimia lain sehingga menghasilkan bahan kimia beracun baru. 

Baca juga: Catat, 4 Benda yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Pemutih

"Bahan utama dalam pemutih terklorinasi adalah natrium hipoklorit yang bereaksi dengan berbagai bahan kimia untuk menghasilkan gas beracun. Secara umum, produk pembersih termasuk dalam salah satu dari tiga kategori ini. Jadi, ide buruk mencampur produk pembersih dengan pemutih," ujar Lu.

Nah, berikut ini beberapa kombinasi pembersih rumah tangga yang tidak boleh dicampur beserta alasannya. 

Baca juga: 6 Cara Menggunakan Pemutih untuk Membersihkan Kamar Mandi

Amonia dan pemutih 

Menurut Dong dan Lu, kedua bahan ini adalah kombinasi yang biasa terjadi secara tidak sengaja karena banyak produk pembersih mengandung amonia.

Pencampuran amonia dan pemutih menghasilkan gas klorin. Amonia akan bereaksi dengan klorin menghasilkan kloramin. 

Baca juga: 8 Panduan Menggunakan Pemutih Pakaian

Lu mengatakan kloramin dalam jumlah cukup besar dapat menjadi racun dan berbahaya serta menyebabkan gejala seperti nyeri dada, batuk, hingga berakibat fatal.  

Pemutih dan cuka 

Hal utama yang perlu diketahui di sini adalah bahwa cuka adalah asam dan potensi toksisitasnya tidak boleh diremehkan. Cuka memiliki pH rendah, biasanya di bawah tiga. Ketika cuka dicampur dengan pemutih, gas klorin beracun dihasilkan. 

Baca juga: Cara Tepat Penggunaan Pemutih Sebagai Pembersih Rumah

"Gas ini digunakan sebagai senjata kimia dalam Perang Dunia I yang menyebabkan kerusakan pada mata, hidung, dan paru-paru tentara jika terpapar dalam waktu lama," ucap Lu.  

Hidrogen peroksida dan cuka 

Komponen cuka adalah asam asetat. Menurut Lu, asam asetat ini akan membentuk zat kimia yang disebut asam perasetat bila dicampur dengan hidrogen peroksida.

Asam perasetat bersifat toksik dan korosif yang dapat merusak atau menghancurkan permukaan yang dioleskan. 

Baca juga: Cara Membersihkan Mesin Cuci dengan Pemutih

Pemutih dan alkohol gosok

Alkohol gosok dapat digunakan untuk membersihkan, tetapi bisa berbahaya, terutama jika dicampur dengan pemutih. Alkohol gosok yang dijual di apotek atau toserba biasanya berkisar antara 70-99 persen, artinya kadar alkoholnya sangat pekat.

Lu mengatakan pemutih bereaksi dengan alkohol untuk membentuk kloroform dan kloroaseton. Keduanya beracun dan berbahaya. 

Baca juga: 10 Manfaat Pemutih, Bersihkan Mainan hingga Noda Kopi pada Cangkir

"Kloroform bisa digunakan untuk membuat orang pingsan dan diduga menyebabkan kanker. Kloroaseton tidak lebih baik karena telah digunakan sebagai gas air mata pada Perang Dunia I," ucap Lu. 

Dua pembersih saluran pembuangan yang berbeda 

Pemutih biasa digunakan untuk pembersih saluran air dan tidak boleh mencampurnya dengan bahan lain. 

Baca juga: Usir Kuman dan Bakteri dengan Bahan di Rumah, Pemutih hingga Setrika

Dong dan Lu mengatakan pembersih saluran pembuangan yang berbeda berpotensi bereaksi serta menghasilkan asap beracun. Jadi, sebaiknya gunakan hanya satu pembersih saluran dalam satu waktu. 

Pemutih dan pembersih kloset 

Sama dengan pembersih saluran pembuangan, merek pembersih kloset yang berbeda akan memiliki bahan berbeda. Mereka mungkin mengandung asam dan alkohol yang berbeda. 

Baca juga: Alat Pembersih Ini Sering Digunakan, tapi Berbahaya untuk Kesehatan

Seperti yang dibahas di atas, asam dan alkohol dapat bereaksi dengan pemutih untuk menghasilkan gas serta asap beracun yang sangat berbahaya bagi manusia. Untuk itu, gunakan salah satu di antaranya saat membersihkan kloset. 

Baking soda dan cuka

Mencampur baking soda dan cuka pada dasarnya tidak berbahaya dan produk sampingan natrium asetat, air, serta karbon dioksida tidak beracun. 

Baca juga: Cara Membuat Pembersih Toilet dari Bahan Alami dan Menggunakannya

Meski demikian, Anda harus menghindari pencampuran bahan kimia ini dalam satu wadah. "Namun, karbon dioksida adalah gas dan reaksi ini dapat terjadi dalam wadah tertutup yang menyebabkan ledakan kecil saat karbon dioksida mencoba keluar," ujar Lu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com