Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Memulai Berkebun

Kompas.com - 17/05/2021, 15:50 WIB
Abdul Haris Maulana,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkebun merupakan salah satu aktivitas yang semakin diminat di masyarakat. Hal ini tak lain karena memberikan banyak manfaat.

Mulai dari, mengusir stres dan rasa jenuh, mendorong gaya hidup sehat, serta menjaga kesehatan mental

Baca juga: Ingin Berkebun di Balkon Apartemen? Perhatikan 5 Hal Ini Terlebih Dulu

Namun, sebelum memulai kegiatan berkebun, ada beberapa hal yang perlu dipahami. Dikutip dari kanal YouTube Kebun Kumara, Senin (17/5/2021), berikut ini lima hal yang perlu diketahui sebelum memulai berkebun. 

Observasi

Observasi adalah hal utama yang perlu diketahui dan dilakukan dalam kegiatan berkebun. Ada tiga observasi yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar tanaman

Baca juga: 9 Kesalahan Umum dalam Berkebun Sayuran

Pertama, observasi matahari. Sinar matahari adalah kunci untuk pertumbuhan tanaman yang subur. Ketahui apakah ruang untuk berkebun terkena matahari atau tidak, apakah teduh, dan berapa lama terkena matahari. Hal ini sangat menentukan tanaman apa yang bisa ditanam saat berkebun.

Kedua, air. Biasanya, tanaman disiram dua kali sehari untuk tumbuh subur. Jadi, pastikan memiliki akses air di kebun. 

Baca juga: Panduan Berkebun Hidroponik di Rumah untuk Pemula

Terakhir, tanah. Tanah merupakan faktor penting dan menjadi kunci dalam berkebun karena turut menentukan kesuburan tanaman. Kalau tanah yang digunakan baik dan lembap, tanah akan kuat menopang tanaman yang tumbuh.

Selain melakukan observasi, kamu juga perlu menjalani kegiatan berkebun bersama orang terdekat. Sebab, saat berkebun dengan orang terdekat, ada kesempatan untuk berinteraksi yang dapat semakin mengakrabkan hubungan. 

Baca juga: Ingin Berkebun di Rooftop? Perhatikan Hal Ini

Kecil dan Perlahan 

Saat memutuskan berkebun, sebaiknya mulai secara perlahan. Misalnya, tanam sedikit demi sedikit tanaman agar kamu sendiri bisa berproses.

Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah mengobservasi, merawat, dan mengontrol kebun sebelum ke tahap yang lebih besar. 

Baca juga: 9 Bunga Hitam Eksotis yang Bisa Menambah Kecantikan Kebun Rumah

Hargai Ekosistem

Kebun bukan milik manusia saja. Tentunya ada beragam binatang yang akan turut hadir dan merawat kebun.

Dengan menghargai ekosistem, maka ekosistem dengan sendirinya turut merawat kebunmu. Itulah mengapa ekosistem itu kunci dan kamu sebagai manusia wajib menjaga keberlangsungannya. 

Baca juga: 4 Tren Berkebun yang Bakal Populer di Tahun 2021

Keanekaragaman Membuat Kuat

Kebun yang sehat adalah kebun yang isinya itu beragam. Ada tanaman hias, bunga, sayur mayur, tanaman obat, pohon buah, dan lain-lainnya.

Keanekaragaman ini bisa dibilang bahwa kebun kebun milikmu berhasil. Sebab di kebun itu, akan banyak binatang yang ikut serta merawat ekosistem yang ingin kamu jaga. 

Baca juga: Mengenal Tanaman Hortikultura, Cocok untuk yang Suka Berkebun

Pantang Menyerah 

Gagal dalam berkebun itu hal yang sangat biasa dan bukan masalah. Gampangnya, bila ada tanaman mati, kamu tinggal mencabut dan menggantinya dengan tanaman baru dari hasil stek. 

Ketika mengalami kegagalan, hal terpenting yang perlu diingat adalah pantang menyerah. Karena itu, tidak ada istilah tangan panas (stereotip untuk orang yang gagal berkebun) dan tangan dingin (stereotip untuk orang yang berhasil berkebun). 

Baca juga: 4 Tren Berkebun di Tahun 2021, Apa Saja?

Yang ada hanyalah orang-orang yang mau belajar, mau lebih peka terhadap alam, mau berproses, dan dengan begitu pasti akan berhasil. 

Dengan mengtahui lima hal ini, dapat membimbingmu memantapkan langkah awal dalam berkebun. Mempraktikkan kelima hal di atas akan membuat kegiatan berkebun menjadi semakin bermakna.

Hendaknya berkebun menjadi kegiatan yang menyatukan manusia dengan alam dan menyadarkan bahwa semesta adalah bagian dari diri manusia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com