Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kesalahan Saat Membersihkan Rumah, Justru Membuat Lebih Kotor

Kompas.com - 17/05/2021, 12:38 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membersihkan segala sesuatu yang kotor adalah hal penting dan positif yang perlu dilakukan setiap orang untuk menjaga higienitas dan kenyamanan.

Namun, dalam upaya membersihkan rumah atau segala sesuatu yang kotor, penting untuk dilakukan dengan benar dan tidak sembarang.

Sebab, kegiatan membersihkan sesuatu yang kotor bisa jadi semakin buruk akibat kesalahan dalam proses pengerjaannya.

Baca juga: Cara Mudah Membersihkan Noda Kopi pada Pakaian

Dilansir dari beberapa sumber, Senin (17/5/2021), berikut ini 10 kesalahan dalam membersihkan sesuatu yang justru jadi membuat lebih kotor.

1. Menggunakan kain lap yang sama untuk membersihkan semua permukaan

Ketika menggunakan kain lap yang sama untuk menyeka beberapa tempat di sekitar rumah, kain lap tersebut menempelkan kotoran dari permukaan sebelumnya dan menyebarkannya ke permukaan mana pun yang disentuh berikutnya.

Menggunakan kain lap yang sama adalah salah satu cara membersihkan yang salah yang kerap dilakukan tidak sedikit orang.

Gunakan handuk kertas baru untuk setiap permukaan yang dibersihkan, atau siapkan kain lap pembersih mikrofiber untuk setiap area rumah.

Baca juga: Cara Membersihkan Bakteri Pink Mould dari Semua Permukaan Kamar Mandi

Kain pembersih serat mikro dapat dimasukkan ke dalam cucian atau dicuci bersih setelah digunakan untuk menghilangkan kotoran atau kuman.

2. Menggunakan kemoceng

Menggunakan kemoceng untuk membersihkan suatu permukaan benda dapat menyebarkan debu atau mendorongnya hingga jatuh ke lantai, bukan menghilangkannya.

Oleh karena itu, ketika membersihkan permukaan dengan kemoceng, ada pekerjaan lain yang juga harus dilakukan, yakni membersihkan lantai.

Gunakan kain pembersih mikrofiber atau handuk kertas sekali pakai dengan larutan pembersih yang sesuai, tergantung pada permukaan yang akan dibersihkan.

Ilustrasi vacuum cleaner.SHUTTERSTOCK/New Africa Ilustrasi vacuum cleaner.

3. Tidak membersihkan penyedot debu

Ketika filter penyedot debu belum diganti atau dibersihkan, penyedot debu tidak dapat mengambil kotoran dan debu sebanyak yang seharusnya karena dsya hisap yang berkurang.

Selain itu, kotoran juga tertiup kembali ke dalam udara dan karpet di dekat ventilasi berdebu.

Segera ganti atau kosongkan kantong atau tabung penyedot debu setelah penuh. Seka alat penyedot debu, selang, dan ventilasi dengan kain pembersih mikrofiber lembap atau tisu kertas lembab. 

Baca juga: Cara Membersihkan Noda Opor Ayam di Pakaian dan Perlengkapan Makan

4. Segera memasang kembali sikat toilet ke tempatnya

Jika sikat toilet segera dipasang kembali ke tempatnya setelah digunakan, kelembapan dan kuman dari toilet akan terperangkap di dalam wadah dan sikat, sehingga menjadi tempat mereka berkembang biak.

Pada akhirnya, kuman ini kemudian digosok kembali ke toilet saat sikat toilet digunakan lagi.

Setelah menyikat seluruh permukaan toilet, biarkan sikat toilet benar-benar kering sebelum mengembalikannya ke tempatnya.

5. Membersihkan dari bawah ke atas

Saat menyapu, mengepel, atau menyedot debu lantai sebelum membersihkan furnitur, kamu harus membersihkan lantai kembali.

Baca juga: Trik Membersihkan Pot Tanah Liat dari Residu Putih

Bersihkan ruangan dari atas ke bawah. Mulailah dengan jendela, mulai dari meja, kursi, sofa, meja samping dan meja kopi, diakhiri dengan lantai.

6. Menyemprotkan pembersih langsung ke permukaan

Menyemprotkan pembersih langsung ke furnitur, meja dapur, atau kaca dapat menyebabkan larutan menumpuk, menyebabkan furnitur dan permukaan berminyak, serta kaca yang bergaris-garis.

Menyemprotkan pembersih langsung ke permukaan juga dapat menyebabkan kotoran dan debu menempel lebih kuat.

 

Semprotkan larutan pembersih pada kain pembersih mikrofiber atau handuk kertas sekali pakai, lalu seka permukaan.

Ilustrasi talenan. PIXABAY/MONICORE Ilustrasi talenan.

7. Mencuci talenan dengan sabun cuci piring

Sementara sabun cuci piring dan air panas menghilangkan sisa makanan yang terlihat dari talenan, potongan pada talenan plastik dan kayu menjebak partikel makanan mikroskopis.

Bakteri ini berkembang biak dan berpindah ke makanan apa pun yang disiapkan di talenan.

Rendam talenan dalam hidrogen peroksida atau larutan pemutih (2 sendok makan larutan pemutih dan 3,5 liter air), bilas dengan air dan keringkan sepenuhnya.

Baca juga: 10 Mitos Membersihkan Rumah yang Tidak Harus Dipercaya Lagi

8. Membersihkan jendela pada hari yang cerah

Pembersih kaca jauh lebih cepat mengering di bawah sinar matahari langsung, menyebabkan goresan pada panel jendela.

Waktu ideal untuk membersihkan jendela adalah sore atau malam hari, atau saat langit mendung.

9. Berpikir bahwa spons yang telah dibilas sudah bersih

Spons dapat menampung kuman dan bakteri dalam jumlah besar sekali dan membilasnya saja tidak cukup.

Bahkan membersihkan spons kotor dapat meningkatkan bakteri. Jadi, disarankan untuk menggunakan spons baru setiap minggu.

Baca juga: Cara Membersihkan Aneka Noda di Sarung Bantal Sofa Berbahan Kanvas

10. Terlalu banyak deterjen

Tidak sedikit orang berpikir kalau memberi banyak detergen akan membuat proses mencuci pakain jadi lebih bersih, tetapi pada kenyataannya tidak seperti itu.

Menggunakan terlalu banyak detergen dapat memengaruhi pencucian yang jadi tidak sempurna dan noda mungkin tidak dapat hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com