JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman cabai memiliki beberapa jenis, salah satunya cabai rawit.
Jika selama ini Anda selalu membeli cabai rawit untuk kebutuhan memasak atau menjadi pelengkap sajian makanan, cobalah untuk menanamnya sendiri di rumah.
Sama halnya dengan tanaman lainnya, untuk menanamnya ada beragam hal yang perlu diperhatikan mulai dari pemupukan, penyiraman, hingga pemangkasan.
Baca juga: Cara Meremajakan Tanaman Cabai yang Sudah Tua Kembali Subur
Melansir dari kanal Youtube Salam Pertanian TV, Senin (10/5/2021), ada tiga tahapan yang harus dilakukan untuk menanam tanaman cabai rawit agar berbuah banyak, seperti berikut ini.
Untuk menghindari hama menyerang tanaman cabai rawit, harus dilakukan penyemprotan menggunakan campuran air dan bawang putih.
Bawang putih memiliki aroma yang kuat, sehingga tidak disukai oleh hama. Untuk membuat campuran air ini, Anda membutuhkan air sebanyak 250 ml dan satu siung bawang putih.
Gunakan semprotan untuk menampung air tersebut, kemudian potong bawang putih menjadi kecil.
Baca juga: Antibusuk, Ini 5 Cara Menyimpan Cabai agar Tahan Lama sampai Dua Bulan
Sebelum disemprotkan ke tanaman cabai rawit, diamkan selama 10 menit agar bawang putih meresap ke air. Air bawang putih ini bisa digunakan sekitar dua hingga tiga minggu pemakaian.
Untuk penyemprotannya, basahi semua daunnya sehingga aroma bawang putih menyebar dan hama tidak akan menyerang.
Tanaman cabai rawit yang sehat disarankan untuk disemprotkan cairan ini selama dua kali dalam seminggu, dan untuk tanaman cabai yang sudah terinfeksi hama, semprotkan sebanyak sekali dalam sehari.
Pupuk yang digunakan untuk tanaman cabai rawit ini adalah pupuk NPK 15-15-15, sebab pupuk ini bagus untuk merangsang pertumbuhan buah dan daun tanaman cabai rawit ini.