Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baju Baru Lebaran Perlu Dicuci atau Tidak? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 10/05/2021, 16:02 WIB
Abdul Haris Maulana,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran identik dengan baju baru. Tak heran, mendekati Lebaran, orang-orang sibuk membeli baju, baik secara langsung maupun secara online.

Mengenakan pakaian baru saat Lebaran dianggap sebagai salah satu cara meluapkan rasa sukacita di Hari Kemenangan. 

Baca juga: Musim Hujan Bikin Baju Susah Kering? Coba Lakukan Ini

Namun, beberapa orang di antaranya malas mencuci baju baru. Padahal, baju baru yang langsung dikenakan tanpa mencucinya terlebih dulu dapat mendapatkan risiko seperti gatal-gatal dan kulit kemerahan. 

Dikutip dari News 4 Ajax, Senin (10/5/2021), Christopher Crotty, dokter kulit bersertifikat di Amerika Serikat (AS) menyarankan siapa pun untuk mencuci baju baru sebelum memakainya. Sebab, tidak ada yang pernah tahu tentang keberadaan dan pengelolaan dari baju baru yang dibeli. 

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Gantungan Baju dan Kegunaannya

Hal ini sangat mengkhawatirkan apabila baju baru tersebut ternyata pernah digunakan oleh orang lain. Bisa saja orang-orang yang menggunakan baju baru sebelumnya memiliki masalah kulit seperti infeksi kulit, kutu, bahkan jamur. 

Selain itu, bisa saja pendistribusian baju baru tersebut tidak higienis karena disentuh dari tangan ke tangan lainnya serta cara meletakkan dan menyimpannya yang mungkin terpapar debu dan kotoran. 

Baca juga: Bukan Setrika, Steamer Lebih Baik Digunakan untuk Merapikan Pakaian

Christopher mengatakan jamur atau kutu dapat dengan mudah menempel pada baju dengan serat alami dan sintetis, lalu berpindah ke kulit manusia yang memakainya.

Tak hanya itu, bahan kimia yang terdapat dalam pakaian juga berbahaya untuk kesehatan. Banyak bahan kimia yang digunakan selama proses pembuatan baju, dari proses pembuatan sampai pengemasan. 

Hal ini dilakukan agar pakaian tidak berjamur selama pengiriman ke toko-toko. Bahan-bahan kimia pada baju ini dapat menyebabkan ruam ringan hingga berat. 

Baca juga: 5 Kesalahan Saat Mencuci Pakaian, Jangan Diulangi Lagi Ya!

Mengutip Time, ruam alergi bukan satu-satunya masalah kesehatan yang terkait dengan bahan kimia pakaian.

Dalam studi 2014, sekelompok peneliti dari Universitas Stockholm di Swedia menguji 31 sampel pakaian yang dibeli di toko ritel. Pakaian itu dipilih dari berbagai warna, bahan, merek, negara pembuatan, dan harga. 

Mereka menemukan sejenis senyawa kimia yang disebut quinoline (atau salah satu turunannya) pada 29 pakaian dan kadarnya cenderung sangat tinggi pada pakaian poliester. 

Baca juga: Tips Memilih Lemari Pakaian yang Sesuai untuk Kamar Tidur

Quinoline digunakan sebagai pewarna pakaian. Padahal, Badan Perlindungan Lingkungan AS mengatakan quinoline sebagai kemungkinan karsinogen, zat yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker.

Pada intinya, setiap baju baru yang baru dibeli memang sangat dianjurkan untuk dicucisebelum benar-benar digunakan.

Baca juga: Catat, 7 Penyebab Pakaian Bolong Setelah Dicuci

"Dengan mencuci pakaian baru, kamu mungkin menghilangkan sedikit pewarna ekstra sehingga memiliki eksposur yang lebih rendah," kata Susan Nedorost, profesor dermatologi di Case Western Reserve University, AS.

Untuk itu, penting mencuci pakaian baru sebelum dikenakan. Selain mengurangi kandungan bahan kimia, mencuci pakaian baru menghindari dari risiko berbahaya yang dapat mengancam kesehatan.

Karena itu, dari sekarang, hentikan kebiasaan buruk tersebut, terlebih untuk baju baru yang akan dikenakan Idul Fitri nanti. Jangan sampai momen Lebaran yang membahagiakan jadi masalah karena baju baru yang tidak dicuci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com