Di sisi lain, meskipun cat berbahan dasar minyak sangat tahan lama dan lebih tahan dari noda, cat tersebut dikatakan memiliki konsentrasi pelarut yang tinggi dan sering kali mengandung bahan kimia berbahaya.
Oleh karena itu, cat jenis ini tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan.
Untuk mengetahui apakah cat berbahan dasar air atau minyak, cukup seka dengan alkohol. Jika cat tidak terkelupas, berarti berbahan dasar minyak dan jika lepas, berarti berbahan dasar air.
2. Perhatikan ventilasi yang sehat
Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang sehat ketika mengecat rumah agar aroma cat tidak tertinggal. Ventilasi yang sehat akan membuat udara cepat berganti dan menurunkan risiko menghirup aroma cat saat hamil.
Baca juga: 6 Tips Mengecat Dinding Rumah agar Rapi dan Sempurna
3. Gunakan masker
Sebaiknya gunakan masker wajah atau respirator untuk melindungi diri dari asap berbahaya. Jika mual atau pusing tampaknya mendominasi, segeralah keluar dari ruangan itu.
4. Lindungi kulit
Tutupi kulit dengan sarung tangan, baju lengan panjang, celana panjang dan kacamata pelindung agar cat tidak menempel di kulit kita. Cat apa pun pada kulit harus segera dibersihkan dengan sabun dan air.
5. Hindari naik ke tempat yang lebih tinggi
Wanita hamil cenderung mengalami pergeseran pusat gravitasi, yang berarti kehilangan keseimbangan tubuh menjadi hal yang biasa.
Oleh karena itu, jika harus naik ke tempat yang tinggi, lebih baik serahkan tugas itu pada orang lain.
Baca juga: Ingin Hemat Waktu Saat Mengecat? Lakukan Hal Ini
6. Hindari makanan di ruangan yang sedang dicat
Makanan dan minuman sangat mungkin terkontaminasi di ruangan yang sedang dicat. Jadi, hindari mengonsumsi makanan dan minuman di ruangan yang dipenuhi aroma cat.