Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Sulit, Begini Cara Menanam Buah Alpukat dari Bijinya

Kompas.com - Diperbarui 28/08/2021, 13:01 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

Tapi setelah biji alpukat telah mengalami pemacahan, pada minggu ketiga dia perkembangannya lumayan cepat, jadi langsung muncul tunas dan akarnya pun sudah muncul sangat banyak.

Baca juga: 8 Sayur dan Buah yang Mudah Ditanam dengan Hidroponik

8. Simpan kembali biji alpukat ke dalam gelas ke wadah berisi air selama dua minggu, sehingga total waktu merendam biji alpukat di dalam gelas berisi air adalah enam minggu.

Ilustrasi alpukat.PIXABAY/JURAJ VARGA Ilustrasi alpukat.

9. Setelah biji alpukat direndam kembali selama dua minggu akarnya sudah lumayan banyak dan juga batangnya sudah tinggi.

Setelah penampakan biji alpukat demikian, ini sudah saatnya untuk kamu pindah ke media tanam yang terbaru di polybag.

Media tanam yang digunakan untuk menumbuhkan alpukat adalah campuran kompos yang dicampur dengan tanah.

Baca juga: Buah-buahan Ini Tak Bagus Disimpan di dalam Kulkas

10. Copot tusuk gigi yang ada di biji alpukat, lalu tanam biji alpukat di media tanam dan ratakan media tanamnya untuk memendam biji alpukat. Setelah itu kamu siram dengan air.

11. Dalam kurun waktu 8 minggu, biji alpukat sudah menumbuhkan batang tanaman yang tinggi serta daun yang bagus dan berwarna hijau cerah.

Kompas TV

BLITAR, KOMPAS.TV - Inilah Muhammad Iskandar, seorang pembudidaya alpukat Markus Aligator. Iskandar merupakan warga Desa Pojok, Kecamatan Garum, Blitar, Jawa Timur.

Dinamakan Markus Aligator, karena alpukat itu hasil stekkan sendiri, yaitu bibit dari Thailand dengan alpukat lokal (Blitar).

"Bibitnya pemberian teman ayah, yang pulang dari Thailand. Kemudian saya stek sendiri dengan alpukat lokal. Hasilnya, mengejutkan seperti ini," ujar Iskandar, warga Desa Pojok, Kecamatan Garum, Blitar, ditemui di kebunnya, yang dilansir dari Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Jika dibandingkan dengan alpukat lokal, ukuran alpukat Aligator jauh berbeda. Bisa sampai tiga kali lebih besar, karena rata-rata beratnya 2,2 kg per buah.

Malah, orang-orang menyebutnya alpukat raksasa karena besarnya sama dengan kepala bayi. Pria berusia 34 tahun ini punya 60 pohon, yang sudah berbuah berkali-kali dan buahnya sudah dijual.

Iskandar mengatakan, panen perdana alpukat baru terjadi tahun 2019. Dari hasil panen itu ia bisa membeli lahan untuk memperluas lahan alpukatnya.

Tak hanya itu, yang membanggakannya, dirinya bisa mendaftar haji bersama istrinya dan beli mobil Honda Jazz. Iskandar mengatakan, alpukatnya itu banyak yang menyukai. Selain buahnya besar, pohonnya tak tinggi, tapi berbuah lebat sehingga batangnya banyak.

Karena bentuknya yang jauh lebih besar dibanding alpukat lokal, maka harganya pasti berbeda. Harga alpukat aligator Rp30.000 per 1 kg.

Bayangkan, dengan harga segitu, maka setiap pohonnya bakal menghasilkan uang Rp 6 juta. Sebab, setiap pohon atau sekali panen rata-rata berbuah sebanyak 100 biji. Itu dengan estimasi rata-rata per biji seberat 2 kg.

"Tak ada biaya perawatan khusus. Kalau sudah besar, ya hanya disiram saja. Dan, sesekali dikasih pupuk kandang," paparnya. Soal harga bibitnya, Iskandar mengaku tak mahal karena rata-rata cuma Rp 50.000, dengan tinggi 80 cm.

#AlpukatAligator #PanenAlpukat #Alpukat
  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com