Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2021, 08:05 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Catster

 

2. Kurang atau terlalu banyak stimulasi

Jika kucing tidak mendapatkan perhatian yang cukup atau bahkan terlalu banyak perhatian, dia mungkin merasa kesal. Kamu tidak dapat membawa pulang kucing baru dan membiarkannya sendirian hidup di rumah.

Ada mitos bahwa kucing itu penyendiri dan tidak ingin diganggu oleh orang lain, padahal kucing tetap butuh perhatian dari pemiliknya.

Tetapi, kamu juga harus menyeimbangkan kebutuhan kucing untuk memiliki waktu sendiri.
Kurang stimulasi:

  • Jika kamu meninggalkan kucing sendirian dan tidak pernah mendekatinya, dia mungkin akan menjadi kucing yang menyendiri dan tidak ramah. Dia mungkin menjadi bosan, kurang terstimulasi, kurang kasih sayang dan memutuskan untuk menggigit atau mencakarmu jika mencoba untuk menyentuhnya.
  • Kucing membutuhkan interaksi yang konsisten dengan kita dan kepastian bahwa mereka diterima di rumah. Hal inilah yang membuat mereka merasa aman.

Baca juga: Mengapa Kucing Buang Air di Luar Kotak Pasir? Penyebab dan Solusinya

Stimulasi berlebihan:

Biasanya ini terjadi karena kucing terlalu banyak diberi cinta oleh pemiliknya. Karena, ada kalanya kucing Anda mungkin menampar Anda tanpa alasan atau dia menggigit tangan saat kamu mengelusnya, lalu kabur.

Ini adalah reaksi terhadap stimulasi berlebihan. Kucing akan memberi petunjuk halus untuk memberi tahu agar kamu berhenti menyentuhnya, tetapi jika kamu tidak memperhatikannya, kamu mungkin akan melewatkan tanda darinya.

Kucing akan menggigit sebagai upaya terakhir untuk meminta kamu berhenti. Waspadalah juga, jika sudah lama tidak bermain atau berpelukan dengan kucing, ia bisa jadi bosan, memiliki energi yang terpendam, dan mungkin akan menggigit untuk menarik perhatian.

Baca juga: 6 Manfaat Menjilati Tubuh bagi Kucing

3. Masalah medis dan rasa sakit

Rasa sakit dapat membuat kucing bertindak dengan kepribadian yang tidak normal. Karena perilaku ini menjadi satu-satunya cara yang dia tahu untuk dibiarkan sendiri.

Untuk itu, setiap kali kamu melihat adanya perubahan kepribadian, kamu harus mengunjungi dokter hewan.

Tidak jarang suatu masalah yang dianggap sebagai perilaku ternyata memiliki penyebab medis dan, jika ditangani, akan memperbaiki perilaku agresif tersebut.

4. Cara mengatasinya

Bantu kucing melewati masa-masa agresi dengan terlebih dahulu mencari akar penyebab perilakunya. Jika itu situasional, medis, atau kombinasi keduanya, cara terbaik untuk memperbaiki masalahnya adalah dengan menentukan sumber kecemasan kucing sehingga dapat dikoreksi dengan tepat.

Kunjungilah dokter hewan bila kamu sudah berusaha mengatasinya namun tetap gagal. Jangan berupaya memberi kucing obat-obatan herbal atau yang dijual bebas di pasaran tanpa tahu diagnosis yang sebenarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com