Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2021, 19:50 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Asia One

 

Jika ada masalah, buatlah daftar dan pastikan kamu menindaklanjuti dengan desainer interior atau kontraktormu tentang masalah tersebut sebelum melakukan pembayaran akhir.

2. Bersihkan dan bersihkan udara

Pekerjaan renovasi sering mengeluarkan bahan kimia berbahaya dan asap, juga dikenal sebagai Senyawa Organik Volatile (VOC), yang terus bertahan bahkan setelah renovasi.

Ini timbul dari cat dan bahan bangunan lain yang digunakan seperti perekat dan sealant selama renovasi.

Bahan-bahan kimia untuk renovasi itu menghasilkan polutan yang menyebabkan kualitas udara dalam ruangan yang buruk, yang tidak hanya tidak menyenangkan tetapi juga dapat menyebabkan masalah pernapasan, sakit kepala, atau alergi kulit.

Baca juga: Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Renovasi Rumah

Oleh karena itu, penting untuk membuang sebanyak mungkin polutan ini sebelum masuk.

Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memberi ventilasi rumah. Buka semua jendela dan pintu agar udara bisa mengalir.

Biarkan lemari penyimpanan yang melekat pada dinding tetap terbuka, karena produk yang digunakan untuk membuat pertukangan sering kali mengeluarkan asap yang berbahaya.

Jika memiliki pembersih udara dengan filter HEPA, atur agar berjalan selama satu atau dua hari penuh untuk menyerap polutan berbahaya.

Baca juga: Simak, Ini 6 Tahapan Renovasi Dapur

Untuk pecinta tanaman, pertimbangkan untuk memindahkan tanaman lebih awal karena tanaman diketahui membantu menjernihkan udara dan membuang racun di lingkungan.

Untuk menghilangkan bau tak sedap, lakukan cara alami dengan potpourri, rebus sepanci air di atas kompor dan masukkan kombinasi herba atau buah favorit.

Kayu manis dan buah jeruk seperti jeruk dan lemon sangat efektif.

Pertimbangkan untuk meninggalkan mangkuk berisi bubuk kopi di sekitar rumah untuk menyerap bau yang tertinggal. Kamu juga bisa menggunakan aroma terapi dan oil difuser.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com