Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing Muntah Air? Kenali Penyebab dan Penanganannya

Kompas.com - 10/01/2021, 15:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

 

3. Gangguan pencernaan

Seperti halnya manusia, perut kucing menghasilkan berbagai cairan lambung serta asam klorida untuk mencerna makanannya.

Namun, jika kucing melewatkan waktu makan karena suatu alasan, atau jika mereka tidak diberi makan tepat waktu, penumpukan cairan dan asam tersebut dapat mengiritasi perut dan menyebabkan kucing muntah.

Kucing dengan gangguan pencernaan dapat memuntahkan cairan bening, busa kuning, dan busa putih.

Jika Anda dan dokter hewan mencurigai kucing muntah karena gangguan pencernaan, dokter hewan mungkin menyarankan untuk memberi makanan kecil dan sering pada waktu yang sama sepanjang hari untuk mengurangi penumpukan asam lambung.

Baca juga: Kenali, Penyebab Kucing Mendesis

4. Radang perut atau gastritis

Kucing bisa saja mengalami iritasi perut karena sesuatu yang telah dia makan. Bila ini terjadi, Anda mungkin melihat muntah cairan bening selain muntah darah dan/atau empedu.

Kucing mungkin juga menunjukkan penurunan nafsu makan, sikap depresi, lesu, atau dehidrasi. Dokter hewan akan tahu apa yang harus dilakukan jika kucing Anda karena gastritis.

5. Penyebab lainnya

Beberapa penyebab lain kucing muntah bisa berupa parasit, sembelit, obstruksi benda asing di saluran usus, menelan racun, serta gangguan metabolisme seperti diabetes, penyakit ginjal, dan hipertiroidisme.

Apa yang harus dilakukan jika kucing muntah air?

Muntah lebih dari sekali dalam seminggu sudah pasti merupakan pertanda adanya masalah. Jika kucing muntah cairan bening atau air beberapa kali dan/atau bersamaan dengan gejala lain seperti kurang nafsu makan, penurunan berat badan, lesu, atau diare, Anda harus segera membawanya dokter hewan.

Baca juga: Kenapa Kucing Spraying atau Menyemprotkan Urin? Ini Sebabnya

Dokter hewan akan memulai dengan pemeriksaan fisik, memeriksa tanda-tanda vital kucing dan meraba perut kucing. Setelah pemeriksaan menyeluruh, dokter hewan mungkin juga ingin menjalankan beberapa tes, termasuk pemeriksaan darah dan rontgen.

Pemeriksaan darah akan memeriksa fungsi organ kucing, memastikan tidak ada tanda-tanda penyakit hati atau penyakit ginjal, serta tingkat sel darah merah dan trombosit kucing.

Sinar-X akan memeriksa cairan apa pun di perut yang berpotensi menjadi darah dan mungkin juga menunjukkan pola gas usus yang bisa menjadi indikasi penyumbatan.

Bergantung pada apa yang ditemukan dokter, kucing mungkin memerlukan rawat inap untuk terapi cairan dan perawatan suportif, atau mereka mungkin hanya membutuhkan perawatan rawat jalan dan obat oral untuk pulang.

Namun, bila dokter hewan mencurigai kucing mengalami penyumbatan usus, makan kucing mungkin memerlukan operasi untuk menghilangkan apa pun yang menyumbatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com