Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2020, 07:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Icatcare

JAKARTA, KOMPAS.com - Perilaku kucing peliharaan memang menggemaskan, namun seringkali membuat sang pemilik jengkel.

Salah satunya adalah kebiasaan kucing menggaruk sofa, furnitur, dan karpet. Gara-gara garukan kucing, perabotan menjadi rusak dan tak sedap dipandang.

Daripada jengkel dengan perilaku kucing tersebut, ada baiknya kamu memahami alasan kucing suka menggaruk perabotan.

Baca juga: 6 Bahasa Tubuh Kucing yang Perlu Diketahui

Dilansir dari Icatcare, Jumat (13/11/2020), berikut penjelasan mengenai perilaku kucing menggaruk sofa, perabotan, dan karpet.

Alasan kucing senang menggaruk

Kucing menggaruk dengan cakar depan dengan menyeretnya ke bawah, baik pada permukaan horizontal atau vertikal.

Menggaruk dapat melatih otot-otot kaki depan dan tulang belakang untuk menjaga kucing dalam kondisi prima untuk berburu. Beberapa kucing akan mencakar dengan berbaring dan menarik beban tubuhnya ke lantai.

Permukaan yang dipilih biasanya tetap dan tidak menghasilkan untuk menahan gaya yang diberikan oleh kucing.

Ilustrasi kucing menggaruk sofa.SHUTTERSTOCK/JAKUBD Ilustrasi kucing menggaruk sofa.

Menggaruk juga digunakan sebagai bentuk komunikasi teritorial atau perilaku menandai. Aroma dan kelenjar keringat di sela-sela bantalan kaki bercampur menghasilkan bau yang unik.

Ketika cakar dikikis di suatu permukaan, baunya disimpan dan kombinasi dari tanda tersebut, sekam cakar yang dibuang dan baunya memberikan pesan visual dan aroma yang kuat kepada kucing lain.

 

Bukti goresan di luar ruangan sering ditemukan di pohon, tiang pagar, gudang dan gerbang kayu, misalnya, semua lokasi penting yang strategis di area populasi kucing.

Permukaan serupa di luar juga akan digunakan untuk merawat cakarnya.

Kayu dan kulit pohon yang tidak dilapisi adalah permukaan yang paling alami untuk digaruk karena memberikan tingkat ketahanan yang sempurna terhadap tindakan dan menunjukkan petunjuk visual yang kuat saat digunakan secara teratur.

Baca juga: Kucing Juga Bisa Stres, Ini Penyebab dan Cara Menanganinya

Bagi kucing rumahan, menggaruk juga dapat digunakan sebagai kegiatan awal sebelum bermain atau bahkan sebagai alat pencari perhatian oleh kucing yang lebih manipulatif dan sosial.

Beberapa benda yang kerap digaruk oleh kucing antara lain kayu, kain, wallpaper bertekstur, dan karpet. Selain itu, benda lain yang sering digaruk oleh kucing adalah kusen pintu, furnitur, dan tangga.

Kucing akan sering mencakar dengan kuat di hadapan pemiliknya atau kucing lain sebagai penanda teritorial.

Jika lokasi cakaran tersebar luas di seluruh rumah, terutama di sekitar pintu dan jendela, kemungkinan kucing menandakan perasaan tidak aman.

Baca juga: Ketahui Sebab Kucing Mengalami Penurunan Berat Badan

Cakaran yang menandakan perawatan cakar atau penandaan, maupun keduanya, tergantung pada kondisi tempat tinggal di mana kucing berada, dan beberapa faktor lainnya.

Apa yang bisa dilakukan agar kucing tidak menggaruk perabotan?

Jika kamu memiliki kucing yang dirawat sejak kecil, penting untuk membiasakannya dengan penanganan dan sejak dini. 

Bila kucing dibiasakan dipotong kukunya sejak kecil, maka kerusakan pada perabotan bisa diminimalisir.

 

Namun, pemotongan kuku bukan satu-satunya solusi. Jika permukaan atau objek tertentu rusak, penting untuk memberikan alternatif yang dapat diterima yang menawarkan pengalaman serupa saat digunakan.

Misalnya, jika kucing sedang menggaruk wallpaper bertekstur pada ketinggian tertentu, disarankan agar area garukan alternatifnya vertikal dengan tekstur dan lurik serupa yang memungkinkan kucing meregang ke tingkat yang sama.

Kamu juga bisa menyediakan tiang garukan atau scratching post agar kucing tidak menggaruk sembarangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com