Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2020, 21:05 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Infeksi virus mematikan Feline Panleukopenia (FPV) yang menyerang kucing liar maupun kucing peliharaan memang tidak bisa diabaikan.

Pasalnya, virus yang menyerang saluran pencernaan ini dapat menghilangkan nyawa kucing.

Tanda-tanda awal yang terlihat adalah kehilangan nafsu makan, demam, lesu, muntah, diare parah, dan dehidrasi.

Baca juga: Mengenal Penyakit Panleukopenia pada Kucing, Gejala dan Penanganannya

Bahkan pada kucing muda, virus ini bisa merusak otak dan mata. Dilansir dari laman American Veterinary Medical Association, Kamis (12/11/2020), agar tidak tertular panleukopenia, harus kucing harus diberikan vaksin agar memiliki kekebalan tubuh yang kuat.

Namun, vaksin ini tidak boleh diberikan pada kucing yang sedang hamil, sakit, anak kucing berusia kurang dari 4 minggu.

Vaksinasi pertama biasanya diberikan saat usia 6-9 minggu. Dosis terakhir dari rangkaian vaksinasi awal tidak boleh diberikan sebelum anak kucing berusia 16 minggu.

Dosis vaksin lanjutan dilakukan pada minggu ke 26-52 karena beberapa anak kucing memiliki sisa antibodi dalam tubuhnya.

Baca juga: Kucing Tertular Panleukopenia? Ini yang Harus Dilakukan

Semua Kucing Harus Divaksinasi

Sementara itu, dilansir dari laman Dispomed.com, The European Advisory Board on Cat Diseases (ABCD) merekomendasikan semua kucing menerima vaksin meskipun kucing selalu berada di dalam rumah atau ruangan. Vaksin FPV biasanya dikombinasikan dengan feline herpesvirus tipe 1 (FHV-1) dan feline calicivirus (FCV).

Walaupun memang anak kucing memiliki antibodi tersendiri yang diturunkan dari ibunya (MDA), namun vaksin ini tetap harus diberikan kepada anak kucing untuk mencegah tertularnya virus FPV.

Kekebalan FPV umumnya sangat baik, sebab vaksin ini membuat antibodi yang tinggi dan memberikan perlindungan hingga 7 tahun.

Terlepas dari itu, direkomendasikan imunisasi secara berkala untuk menjamin kekebalan tubuhnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com