Terbuat dari tanah liat yang dibakar dengan warna coklat kemerahan, ubin terakota bisa memberikan kesan natural dan cocok untuk nuansa etnik di bangunan.
Terkait dengan ubin terakota, ini adalah salah satu material bangunan paling tua di dunia dan masih bertahan sampai sekarang.
Dikutip dari akun Instagram @gravelindonesia, Selasa (12/7/2022), pada artikel ini akan dijelaskan lebih jauh mengenai ubin terakota, berikut di antaranya.
Ubin terakota unglazed memiliki permukaan dengan pori-pori yang lebih besar sehingga terasa sedikit kasar saat disentuh dan lebih menyerap air.
Karena materialnya yang homogen, ubin terakota kuat terhadap tekanan dan goresan.
Itu sebabnya kamu akan jarang melihat ubin terakota yang retak di rumah-rumah zaman dahulu.
Selain itu, ubin terakota juga tahan untuk area yang sering dilewati kaki dan warnanya tidak pudar.
Karena konduktivitas materialnya, ubin terakota terasa lebih dingin ketika suhu udara sedang panas.
Ini karena ubin terakota akan menyerap panas dan melepas panas ke tanah ketimbang memancarkan panas kembali ke udara.
Kekurangan ubin terakota
Karena pembuatannya yang sederhana, ubin terakota hanya memiliki variasi warna yang terbatas, mulai dari merah, oranye, coklat hingga sedikit hint putih.
Selain itu, ubin jenis ini tidak bisa dipakai di ruangan yang sering terkena air, seperti kamar mandi.
Sebab, ubin terakota menyerap air dan bisa menjadi media pertumbuhan lumut.
Cara pemasangan ubin terakota
Untuk cara pemasangan ubin cara terakota, ini kurang lebih sama seperti ubin biasa. Hanya saja, ukuran natnya harus lebih lebar.
Pada pemasangan keramik biasanya jarak antar ubin hanya sekitar 2-3 mm, sedangkan untuk ubin terakota sekitar 1- 1,2 cm untuk mengantisipasi pemuaian.
Namun, pemasangan ubin terakota perlu menggunakan nat yang berbahan dasar semen, bukan epoxy. Ini karena epoxy bisa merusak permukaan terakota.
https://www.kompas.com/homey/read/2022/07/12/121000276/ketahui-lebih-jauh-ubin-terakota-bikin-lantai-rumah-adem