Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Saja Vaksin yang Dibutuhkan oleh Anak Kucing? Ini Penjelasannya

JAKARTA, KOMPAS.com--Saat memutuskan untuk memelihara kucing, artinya kamu sudah berkomitmen untuk terus bertanggung jawab.

Kamu harus memenuhi kebutuhan kucing akan makanan, kasih sayang dan kesehatan.

Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan kucing akan kesehatan adalah dengan memberi Si manis vaksin yang lengkap.

Penting untuk mendiskusikan rekomendasi vaksinasi dengan dokter hewan, karena waktu interval antara vaksinasi dapat bervariasi tergantung pada usia anak kucing.

Sebagian besar rekomendasi vaksinasi anak kucing sama terlepas dari asal anak kucing, tetapi mungkin ada beberapa variabel tergantung pada apakah anak kucing akan hidup di dalam ruangan atau tidak.

Lalu, apa saja daftar vaksin yang harus didapatkan oleh anak kucing? Berikut penjelasannya

Ada beberapa hal yang harus kamu lakukan segera untuk memastikan anak kucingmu bebas dari parasit dan virus:

  • Pertama, mintalah dokter hewan  melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap dan menyeluruh.
  • Kedua, pastikan anak kucing diuji cacingan dan diobati jika perlu. Beberapa cacing ini berpotensi berbahaya bagi manusia.
  • Ketiga, uji anak kucing terhadap infeksi “retrovirus” seperti Feline AIDS (FIV) dan Feline Leukemia virus (FeLV).

Setelah langkah-langkah ini diambil dan anak kucing dinyatakan sehat, kamu harus mulai memikirkan untuk memvaksinasi untuk memastikan dia tetap sehat.

Dilansir dari Pet Health Network, Rabu (12/5/2021), dokter hewan Mike Paul, DVM memberikan rekomendasi untuk memulai vaksinasi pada usia sekitar 8 minggu, berlanjut hingga anak kucing berusia 4 bulan. 

Menurut American Association of Feline Practitioners (AAFP), vaksin inti (yang direkomendasikan untuk SEMUA kucing) adalah feline panleukopenia virus (FPV), feline herpesvirus-1 (FHV-1), dan feline calicivirus (FCV) juga sebagai Rabies.

Feline Rhinotracheitis, seperti Feline Calicivirus adalah infeksi saluran pernapasan dan dapat menjadi kronis jika anak kucing sakit, jadi vaksin ini juga dapat direkomendasikan oleh dokter hewan.

Selain itu, dokter hewan mungkin merekomendasikan vaksinasi Feline Leukemia Virus (FeLV).

Memang, kucing rumahan tidak berisiko tinggi terkena penyakit ini, tetapi kamu tidak pernah bisa 100% yakin bahwa anak kucing tersebut tidak akan pernah keluar atau diperkenalkan dengan anak kucing baru di kemudian hari.

Jika pemilik dan dokter hewan sudah memutuskan bahwa vaksin ini tepat, dokter akan membuat jadwal untuk 4 bulan pertama.

Kemudian, 12 bulan lagi, anak kucing harus divaksinasi ulang untuk melawan semua penyakit ini (penguat).

Dulu, dokter hewan merekomendasikan vaksinasi ulang tahunan untuk melawan penyakit ini tetapi penelitian dan pengalaman telah membuktikan bahwa booster tahunan tidak selalu diperlukan.

Dokter hewan akan dapat memberi tahu kamu tentang interval vaksinasi yang tepat.

Seperti prosedur medis lainnya, ada beberapa risiko yang terkait dengan vaksin. Risiko tersebut berkisar dari kecil hingga sangat serius dan memiliki potensi untuk menyertakan efek samping seperti:

  • Kelesuan
  • Anoreksia
  • Demam
  • Limfadenomegali regional
  • Rasa sakit
  • Abortus
  • Radang otak
  • Polineuritis
  • Radang sendi
  • Kejang
  • Perubahan perilaku
  • Rambut rontok atau perubahan warna di tempat suntikan
  • Penyakit pernapasan

Alergi (hipersensitivitas) dan reaksi yang disebabkan oleh kekebalan mungkin termasuk:

Daftar ini seharusnya tidak membuat kamu takut akan keputusan untuk memvaksin kucingmu. Konsultasikan semua dengan dokter hewan agar kucing tetap sehat dan mendapatkan vaksinasi yang tepat. 

https://www.kompas.com/homey/read/2021/05/12/042000176/apa-saja-vaksin-yang-dibutuhkan-oleh-anak-kucing-ini-penjelasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke