Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, Manfaat dan Tips Menanam Tanaman Secara Hidroponik

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menanam tanaman, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, salah satunya dengan cara hidroponik.

Hidroponik adalah bentuk berkebun yang tidak menggunakan tanah, melainkan menanam berbagai tanaman dalam larutan air dan nutrisi. 

Dilansir dari The Spruce, Sabtu (24/4/2021), tanaman yang tumbuh secara hidroponik seringkali menghasilkan lebih banyak, membutuhkan lebih sedikit ruang, dan menggunakan lebih sedikit air dibandingkan dengan berkebun konvensional.

Sistem hidroponik juga bisa menjadi solusi ideal bagi penghuni apartemen maupun urban yang tidak memiliki petak berkebun outdoor.

Tanaman termudah untuk memulai menggunakan sistem adalah sayuran hijau seperti selada, bayam, lobak, dan kangkung; herba seperti kemangi, peterseli, oregano, ketumbar, dan mint; dan tanaman berbuah seperti tomat, stroberi, dan cabai.

Namun, sayuran umbi seperti kentang, wortel, dan bawang tidak cocok.

Keunggulan berkebun hidroponik

Bersih: Berkebun hidroponik jauh lebih rapi daripada berkebun di dalam tanah karena tidak ada tanah yang terlibat.

Lebih sedikit hama dan gulma: Dalam lingkungan yang terkendali ini, hama atau gulma sulit untuk mengganggu tanaman. Plus, semua hama atau gulma yang terbawa tanah dibasmi.

Efisien: Untuk tanaman skala besar, sistem ini lebih efisien karena tidak ada atau sedikit tenaga kerja yang dikhususkan untuk mengerjakan tanah atau untuk pengelolaan hama dan gulma.

Pertumbuhan lebih cepat dan besar: Karena tanaman mengarahkan lebih sedikit energi untuk mengembangkan sistem akar yang besar, lebih banyak energi dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman.

Hasil pertumbuhan lebih cepat dan lebih besar. Akar yang ditanam secara hidroponik lebih baik daripada saat ditanam di tanah.


Tips menanam tanaman  dengan sistem hidroponik

Kebanyakan tanaman yang dapat dimakan membutuhkan setidaknya enam jam sinar matahari setiap hari, namun 12 hingga 16 jam lebih baik.

Pastikan untuk mengatur sistem pencahayaan Anda pada pengatur waktu, sehingga lampu menyala dan mati pada waktu yang sama setiap hari.

Pencahayaan terbaik untuk sistem hidroponik adalah perlengkapan lampu pelepasan intensitas tinggi, yang dapat mencakup lampu sodium bertekanan tinggi atau halida logam. Bola lampu halida memancarkan lebih banyak cahaya oranye-merah, yang bagus untuk tanaman dalam tahap pertumbuhan vegetatif. 

Kemudian, suhu ideal adalah antara 68 dan 70 derajat Fahrenheit. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil, dan jika suhu air terlalu tinggi, dapat menyebabkan busuk akar.

Kelembaban ideal untuk ruang tanam hidroponik adalah dari 40 hingga 60 persen kelembapan relatif. Tingkat kelembaban yang lebih tinggi, terutama di ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk dapat menyebabkan embun tepung dan masalah jamur lainnya.

Pertimbangkan humidifier atau dehumidifier untuk mengatur kelembapan relatif.

Selain itu, tanaman memiliki pasokan karbon dioksida yang cukup. Cara terbaik untuk memasukkan karbon dioksida ke tanaman Anda adalah dengan memastikan ruangan memiliki aliran udara yang konstan.

Jika perlu, belilah kipas atau peralatan sirkulasi udara untuk meningkatkan aliran udara.

Untuk penyiraman, hal yang harus diperhatikan adalah air sadah yang mengandung kandungan mineral tinggi tidak akan melarutkan nutrisi seefektif air dengan kandungan mineral lebih rendah, jadi Anda mungkin perlu menyaring air jika mengandung mineral tinggi.

Tingkat pH ideal untuk air yang digunakan dalam sistem hidroponik adalah antara 5,8 dan 6,2 (sedikit asam).

Jika air Anda tidak memenuhi level ini, bahan kimia dapat digunakan untuk menyesuaikan pH ke kisaran yang ideal.

Nutrisi atau pupuk yang digunakan dalam sistem hidroponik tersedia dalam bentuk cair dan kering, serta organik dan sintetis. Gunakan pupuk yang dirancang untuk berkebun hidroponik; jangan gunakan pupuk standar.

Pupuk harus memiliki makronutrien utama yakni nitrogen, kalium, fosfor, kalsium, dan magnesium, serta zat gizi mikro, besi, mangan, boron, seng, tembaga, molibdenum, dan klorin.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/04/24/164022376/simak-manfaat-dan-tips-menanam-tanaman-secara-hidroponik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke