Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Hidroponik dan Cara Kerjanya

JAKARTA, KOMPAS.com - Istilah tanam hidroponik mungkin tidak terasa asing di telingamu, karena banyak orang bahkan mungkin keluargamu sendiri tengah menggeluti kegiatan menanam dengan cara ini.

Tapi tahukah kamu apa itu tanam hidroponik? Jika kamu belum mengetahuinya dengan jelas dan berkeinginan untuk melakukan kegiatan tanam hidropik, maka baca terus untuk tahu lebih lanjut.

Dilansir dari berbagai sumber, Senin, (28/12/2020), hidroponik adalah seni berkebun atau menanam tanaman tanpa tanah. Hidroponik adalah kata Latin yang berarti "air yang bekerja".

Jika tanah tidak ada, air bekerja menyediakan nutrisi, hidrasi, dan oksigen untuk kehidupan tanaman. Dari semangka hingga hingga anggrek, tanaman tumbuh subur di bawah tata cara hidroponik yang cermat.

Tanaman hidroponik menggunakan ruang minimal, dan 90 persen lebih sedikit air daripada cara pertanian tradisional, serta desain yang cerdik. Tanaman hidroponik menumbuhkan buah-buahan dan bunga yang indah di separuh waktu.

Meskipun teknologinya terdengar mutakhir, sejarah hidroponik berawal dari Taman Gantung Babilonia yang terkenal, salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.

Sungai Efrat dialihkan menjadi saluran yang mengalir di dinding taman yang mewah. Pada abad ke-13, Marco Polo menulis tentang menyaksikan taman terapung di China.

Namun, hidroponik jauh dari sekedar inovasi zaman kuno. Pada 1990-an, NASA menanam bibit kacang aeroponik dalam gravitasi nol di stasiun luar angkasa, membuka kemungkinan pertanian berkelanjutan di luar angkasa.

Hidroponik terus menjadi metode konservasi air dan produksi tanaman yang abadi dan dinamis, hingga mencapai popularitas tertinggi saat ini.

Apa itu hidroponik?

Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah. Bunga, herba (tumbuhan yang tak memiliki batang berkayu di atas permukaan tanah), dan sayuran hidroponik ditanam di media tanam yang lembam dan dipasok dengan larutan kaya nutrisi, oksigen, dan air.

Sistem ini mendorong pertumbuhan yang cepat, hasil yang lebih kuat, dan kualitas yang unggul. Saat tanaman ditanam di tanah, akarnya terus mencari nutrisi yang diperlukan untuk mendukung tanaman.

Jika sistem akar tanaman terpapar langsung ke air dan nutrisi, tanaman tidak perlu mengeluarkan energi apa pun untuk menopang dirinya sendiri.

Energi yang diperlukan akar untuk memperoleh makanan dan air dapat dialihkan ke pematangan tanaman. Hasilnya, pertumbuhan daun tumbuh subur seperti halnya mekarnya buah dan bunga.

Tumbuhan menopang dirinya sendiri melalui proses yang disebut fotosintesis. Tanaman menangkap sinar matahari dengan klorofil (pigmen hijau yang ada di daunnya).

Setelah itu, mereka menggunakan energi cahaya untuk memecah molekul air yang telah mereka serap melalui sistem akarnya.

Molekul hidrogen bergabung dengan karbon dioksida untuk menghasilkan karbohidrat, yang digunakan tanaman untuk memberi makan diri mereka sendiri.

Oksigen kemudian dilepaskan ke atmosfer, faktor penting dalam menjaga kelayakan planet bumi. Tumbuhan tak membutuhkan tanah untuk berfotosintesis.


Mereka membutuhkan tanah untuk memasok air dan nutrisi. Ketika nutrisi dilarutkan dalam air, mereka dapat diterapkan langsung ke sistem akar tanaman dengan membanjiri, mengaburkan, atau merendam.

Inovasi hidroponik telah membuktikan paparan langsung ke air yang dipenuhi nutrisi dapat menjadi metode pertumbuhan yang lebih efektif dan serbaguna daripada irigasi tradisional.

Bagaimana cara kerja hidroponik?

Sistem hidroponik bekerja dengan memungkinkan kontrol atas kondisi lingkungan, seperti suhu, keseimbangan pH, dan memaksimalkan paparan nutrisi serta air.

Hidroponik beroperasi di bawah prinsip yang sangat sederhana, yakni sediakan apa yang dibutuhkan tanaman saat mereka membutuhkannya.

Hidroponik memberikan larutan nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman tertentu yang sedang tumbuh. Mereka memungkinkanmu untuk mengontrol dengan tepat berapa banyak cahaya yang diterima tanaman dan untuk berapa lama.

Tingkat pH dapat dipantau dan disesuaikan. Dalam lingkungan yang sangat disesuaikan dan terkontrol, pertumbuhan tanaman meningkat.

Dengan mengendalikan lingkungan pabrik, banyak faktor risiko yang dapat dikurangi. Tanaman yang ditanam di kebun dan ladang diperkenalkan dengan sejumlah variabel yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan pertumbuhannya.

Jamur di dalam tanah dapat menyebarkan penyakit ke tanaman. Satwa liar seperti kelinci dapat menjarah sayuran yang sedang matang dari kebunmu. Hama seperti belalang bisa menyerang tanaman dan melenyapkannya di sore hari.

Sistem hidroponik mengakhiri ketidakpastian tanaman yang tumbuh di luar ruangan dan di bumi. Tanpa adanya ketahanan mekanis dari tanah, bibit dapat tumbuh lebih cepat.

Dengan menghilangkan pestisida, hidroponik menghasilkan buah dan sayuran yang lebih sehat dan berkualitas tinggi. Tanpa hambatan, tanaman bebas tumbuh dengan kuat dan cepat.


Apa saja komponen sistem hidroponik?

Untuk mempertahankan sistem hidroponik yang berkembang, kamu perlu mengenal beberapa komponen yang membuat hidroponik berjalan secara efisien, berikut di antaranya.

1. Media tanam

Tanaman hidroponik sering kali ditanam pada media inert (tidak membutuhkan unsur hara) yang menopang bobot tanaman dan menambatkan struktur akarnya.

Media tanam merupakan pengganti tanah, namun tidak memberikan nutrisi mandiri apapun bagi tanaman. Sebaliknya, media berpori ini menahan kelembapan dan nutrisi dari larutan nutrisi yang kemudian dikirimkannya ke tanaman.

Banyak media tanam juga memiliki pH netral, sehingga tidak akan mengganggu keseimbangan larutan nutrisi.

Ada sejumlah media yang berbeda untuk dipilih, dan tanaman serta sistem hidroponik tertentu akan menentukan media mana yang paling sesuai dengan usahamu.

Media tanam hidroponik banyak tersedia baik online maupun di pembibitan lokal dan toko berkebun.


2. Batu udara dan pompa udara

Tanaman yang terendam air dapat cepat tenggelam jika air tidak diangin-anginkan dengan cukup. Batu udara menyebarkan gelembung kecil oksigen terlarut ke seluruh reservoir larutan nutrisi.

Gelembung ini juga membantu mendistribusikan nutrisi terlarut dalam larutan secara merata. Batu udara tidak menghasilkan oksigen sendiri.

Mereka harus dipasang ke pompa udara eksternal melalui tabung plastik food grade buram (opasitas akan mencegah pertumbuhan alga masuk).

Batu udara dan pompa udara adalah komponen akuarium yang populer dan dapat dibeli dengan mudah di toko hewan peliharaan.

3. Pot bersih

Pot bersih adalah pekebun jaring yang menampung tanaman hidroponik. Bahan kisi memungkinkan akar tumbuh dari sisi dan dasar pot, memberikan paparan oksigen dan nutrisi yang lebih besar.

Pot jaring juga memberikan drainase yang unggul dibandingkan dengan pot tanah liat atau plastik tradisional.

https://www.kompas.com/homey/read/2020/12/28/162600876/mengenal-hidroponik-dan-cara-kerjanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke